Berita Semarang
Semarang Tetap PPKM Level 1, Hendi: Sudah Mulai ke Arah Kehidupan Normal Tapi Harus Prokes & Vaksin
Kota Semarang tetap bertahan pada PPKM Level 1. Hal itu menyusul keluarnya Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) terbaru
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Kota Semarang tetap bertahan pada PPKM Level 1. Hal itu menyusul keluarnya Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) terbaru yakni Inmendagri Nomor 24 Tahun 2022. Inmendagri tersebut berlaku mulai 10 - 23 Mei 2022.
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi mengatakan, keluarnya Inmendagri tersebut menjadi berita baik bagi Kota Semarang karena tetap bertahan di PPKM Level 1.
Artinya, ada banyak kelonggaran-kelonggaran aktivitas masyarakat. Kegiatan-kegiatan sudah diperbolehkan dengan kapasitas 100 persen.
Misalnya, kegiatan pernikahan yang sebelumnya dibatasi 75 persen kini boleh 100 persen dari kapasitas. Operasional tempat hiburan yang sebelumnya dibatasi hingga pukul 24.00 kini diperpanjang hingga 01.00. Bahkan, pada Inmendagri diperbolehkan hingga pukul 02.00.
"Secara kehidupan sudah mulai kembali seperti awal. Jauh lebih longgar sedikit, tapi karena kemarin sudah di level 1 jadi tidak begitu terasa bedanya," ujar Hendi, sapaanya, Rabu (11/5/2022).
Diakui Hendi, adanya kelonggaran-kelonggaran aturan ini menandakan aktivitas masyarakat sudah mulai kembali kepada kehidupan normal.
Hanya saja, dia menekankan, kehidupan normal yang baru ini harus dibarengi dengan penerapan protokol kesehatan. Di sisi lain, dia terus mendorong masyarakat yang belum vaksin untuk segera mengikuti vaksinasi hingga booster.
"Sudah mulai ada kelonggaran untuk kehidupan normal lagi tapi catatannya kita mulai menerapkan kebiasaan dua hal, yaitu disiplin prokes dan percepatan vaksin booster," tandasnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Moh Abdul Hakam mengatakan, saat ini Kota Semarang tidak ditemukan kasus baru alias zero case.
Namun demikian, seluruh masyarakat harus tetap waspada. Dinas Kesehatan akan tetap fokus mengawasi kondisi kesehatan warga Kota Semarang.
Selama dua hingga tiga pekan ke depan usai Idulfitri, Dinas Kesehatan tetap mengantisipasi kemungkinan adanya lonjakan kasus baru.
"Protokol kesehatan jadi tumpuan dan fokus kita sekarang ini karena kalau sampai ada kejadian seperti yang kemarin maka bisa membuyarkan keinginan kita untuk gaspol sektor perekonomian," ujarnya.
Pihaknya juga akan terus melakukan random sampling dan mengaktifkan satgas di masing-masing wilayah untuk melakukan penilaian protokol kesehatan sembari menggencarkan vaksinasi booster.
"Yang jelas belum boleh lepas masker karena kita tidak boleh negatif false. Makanya, kita tetap berusaha melakukan random sampling. Selama dua hingga tiga minggu ke depan ini kita tetap harus waspada," tekannya. (eyf)
Baca juga: Rencana PSSI Buat Timnas Indonesia, 1 Juni 2022 Uji Coba Lawan Bangladesh, Digelar di Bandung
Baca juga: Hotline Semarang : Pak, Mengapa Pedagang PKL di Kariadi Dibongkar?
Baca juga: OPINI Maria Alin Deivyline : Plus Minus Mempekerjakan Kembali Eks Karyawan Terdampak Pandemi
Baca juga: VIRAL! Kisah Kakek 69 Tahun Nikahi Wanita 19 Tahun, Cinta Tumbuh di Sawah