Berita Pekalongan
Masih Dibutuhkan, Bupati Kudus Pertahankan Ruang Isolasi
Pemkab Kudus masih butuh tempat isolasi sebagai langkah antisipatif kasus Covid-19.
Penulis: raka f pujangga | Editor: sujarwo
TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus masih membutuhkan tempat isolasi sebagai langkah antisipatif kasus Covid-19 di Kabupaten Kudus.
Bupati Kudus, HM Hartopo menegaskan Pemkab Kudus masih membutuhkan dua tempat isolasi tersebut.
Terlebih, belum ada keterangan resmi terkait peralihan status pandemi jadi endemik. Sehingga potensi-potensi buruk harus tetap diantisipasi.
Termasuk petugas yang selalu siaga saat kondisi tertentu untuk menangani lonjakan kasus tersebut.
"Kami terus menyiagakan, kalau ada lonjakan langsung kami panggil petugasnya," ucap dia, Jumat (13/5/2022).
Soal kasus Covid-19 di Kudus, Hartopo menyampaikan belum menemukan tanda-tanda lonjakan kasus.
Statusnya kini, bahkan sampai nol kasus, sehingga untuk saat ini dua isoter tersebut hanya disiagakan saja.
"Rumah sakit juga kami minta tetap menyediakan ruang isolasi, setidaknya kapasitasnya sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan yang berlaku," jelasnya.
Sementara itu, Wakil Direktur Pelayanan RSUD Kudus, Abdul Hakam menjelaskan, secara keseluruhan masih menyediakan sedikitnya 60 tempat tidur untuk pasien Covid.
Jumlah tersebut tersebar di ruang bersalin, ruang anak dan ICU yang penanganannya harus dipisahkan dari pasien umum.
"Kami tidak berani menutup ruangan Covid ini karena instruksi dari Kementerian Kesehatan," ujar dia.
Menurutnya, yang dikhawatirkan saat ini adalah sumber daya manusia (SDM) yang cukup banyak untuk menangani ruang khusus Covid-19.
Sehingga pihaknya perlu melakukan pergeseran terhadap SDM itu sampai 60 persen.
"Biasanya satu ruangan 20 orang, tapi sekarang sudah dikurangi jadi 14 orang. Turun sekitar 60 persen dibandingkan saat masih banyak pasien Covid," kata dia.
Diakuinya, setelah kasus corona menghilang banyak pasien umum yang berani untuk berobat ke rumah sakit.
Jika sebelumnya bed occupation rate (BOR) pasien umum hanya 30 persen, dan sisanya pasien Covid-19.
Kini angka BOR untuk pasien umum sudah sampai 50-60 persen.
"Tapi jumlah ini sudah tidak bisa naik 80 persen karena masih banyak ruangan yang disiagakan untuk kasus Covid," kata dia. (*)