Berita Pendidikan
Solusi Anak Malas Belajar Akibat Pandemi, Disdikbud Kendal: Guru Wajib Pantau dan Kasih Motivasi
Dorongan semangat harus diberikan tenaga pendidik kepada siswa yang kurang semangat belajar akibat pandemi Covid-19.
Penulis: Saiful Ma sum | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - Disdikbud Kabupaten Kendal mengimbau kepada para tenaga pendidik (guru) untuk memantau siswa-siswi yang mengalami penurunan semangat belajar dampak pembelajaran daring selama pandemi Covid-19.
Upaya ini untuk mencegah terjadinya anak putus sekolah karena minat belajar yang menurun.
Baca juga: Terungkap Setelah 5 Bulan Berlalu, Kasus Pembunuhan di Cepiring Kendal, Pelaku Anak Kandung Suratmi
Baca juga: Dana Dusun Tahun Ini Tersedia Rp 60 Miliar, Bupati Kendal: Jika Tepat Sasaran Punya Manfaat Besar
Baca juga: Tahun Ini Ditarget Rp 11 Miliar, Begini Strategi Perumda Air Minum Tirto Panguripan Kendal
Baca juga: Ingat Kasus Pembunuhan Nenek Suratmi di Cepiring Kendal? Pelaku Anak Kandung Korban, Ini Buktinya
Kepala Disdikbud Kabupaten Kendal, Wahyu Yusuf Akhmadi mengatakan, dorongan semangat harus diberikan tenaga pendidik kepada siswa yang kurang semangat belajar.
Utamanya, setelah pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah kembali digelar 100 persen sejak sepekan lalu.
Dia berharap, semua siswa di semua jenjang pendidikan bisa lebih aktif dan semangat menyongsong pendidikan yang lebih optimal.
"Pihak sekolah harus memantau anak yang motivasi belajarnya menurun."
"Supaya betul-betul diidentifikasi, agar bisa diambil sikap."
"Jangan sampai ada satu anak pun yang putus sekolah," terangnya kepada Tribunjateng.com, Rabu (18/5/2022).
Menurut Wahyu, angka anak putus sekolah di tingkat SD dan SMP di Kabupaten Kendal pada masa pandemi Covid-19 sejak 2020 hingga 2021 ada 9 anak.
Masing-masing di jenjang SD sederajat 5 anak, dan jenjang SMP 4 anak.
Kata Wahyu, kondisi pandemi selama berjalan dua tahun cukup berat bagi dunia pendidikan.
Sebagian besar anak putus sekolah karena faktor motivasi sehingga anak menjadi malas belajar.
Pihaknya tengah berupaya melakukan komunikasi pendekatan dengan orangtua siswa untuk mencari tahu faktor yang menyebabkan anak menjadi malas belajar.
Setelah itu, semangat anak akan didorong dengan motivasi dari tenaga pendidik supaya bisa melangsungkan pembelajaran dengan maksimal.
Kepala SD Negeri 1 Kebonharjo Patebon, Anas Makruf menuturkan, selama pembelajaran jarak jauh diterapkan memang banyak mengalami kendala.