Konflik Rusia dan Ukraina
959 Tentara Ukraina yang Bertahan di Pabrik Baja Mariupol Akhirnya Menyerah
Kabar terbaru Rusia melaporkan ada 694 pasukan Ukraina lainnya yang telah menyerahkan diri di Mariupol pada hari Rabu (18/5).
Tentara pro-Rusia berjaga di sebelah kendaraan tempur, sebelum evakuasi tentara Ukraina yang terluka dari pabrik baja Azovstal yang dikepung, di Mariupol, Ukraina, Senin (16/5/2022). REUTERS/Alexander Ermochenko.
TRIBUNJATENG.COM, MOSKOW -- Sebanyak 959 pasukan Ukrania dikabarkan telah menyerahkan diri pada Rusia.
Kabar terbaru Rusia melaporkan ada 694 pasukan Ukraina lainnya yang telah menyerahkan diri di Mariupol pada hari Rabu (18/5).
Dengan ini, jumlah pasukan Ukraina yang telah menyerah di kawasan tersebut mencapai 959 orang.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, sebanyak 694 tentara Ukraina yang bersembunyi di pabrik baja Azovstal menyerah selama 24 jam terakhir, kantor berita RIA melaporkan Rabu (18/5).
Perkembangan itu berarti, sejak Senin (16/5), total 959 tentara Ukraina yang bertahan di pabrik baja yang berada di Kota Mariupol itu menyerah, 80 di antaranya terluka, menurut RIA, seperti dilansir Al Jazeera.
Hanya, komandan tertinggi tentara Ukraina yang bersembunyi di pabrik baja Azovstal yang terkepung belum menyerah, Donetsk News Agency mengutip pemimpin separatis pro-Rusia Denis Pushilin.
Pushilin, yang mengepalai Republik Rakyat Donetsk yang memisahkan diri, mengatakan, ratusan tentara Ukraina yang menyerahkan diri tidak termasuk komandan tingkat tertinggi.
"Mereka belum meninggalkan (pabrik)," katanya.
Sementara Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengonfirmasi evakuasi pasukan Ukraina dari kompleks pabrik baja Azovstal telah dimulai.
"Kami menghargai harapan bahwa kami akan bisa menyelamatkan nyawa mereka," katanya, seperti dikutip TASS.
"Ada yang terluka parah di antara mereka dan mereka membutuhkan perawatan medis".
Dia berharap, bisa mengembalikan mereka semua ke Ukraina sesegera mungkin.
"Pekerjaan sedang dilakukan untuk mengembalikan mereka ke rumah, tetapi pekerjaan ini sangat rumit dan memakan waktu," ujarnya.
Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan pada Senin, kesepakatan telah dicapai untuk mengevakuasi pasukan Ukraina yang terluka dari pabrik baja Azovstal dan koridor kemanusiaan dibuka untuk tujuan ini.
Gencatan senjata diberlakukan di daerah sekitar pabrik dan koridor kemanusiaan dibuka untuk memberikan jalan keluar bagi pasukan Ukraina yang terluka untuk dibawa ke fasilitas medis di Novoazovsk di Republik Rakyat Donetsk.
Rusia: Pasukan Ukraina yang Menyerah di Mariupol Bertambah Hampir 700 Orang
Rusia melaporkan ada 694 pasukan Ukraina lainnya yang telah menyerahkan diri di Mariupol pada hari Rabu (18/5).
Dengan ini, jumlah pasukan Ukraina yang telah menyerah di kawasan tersebut mencapai 959 orang.
Dilansir dari Reuters, Kementerian Pertahanan Rusia memastikan bahwa semua pasukan yang menyerah telah menerima perawatan yang layak di rumah sakit.
Ukraina pun telah mengkonfirmasi ada lebih dari 250 pejuangnya yang menyerah pada hari Selasa (17/5), namun tidak mengatakan ada berapa banyak sisa pasukan yang masih bertahan.
Sementara itu, kantor berita lokal DNA melaporkan bahwa komandan tinggi pasukan Ukraina masih bertahan di pabrik baja Azovstal yang ada di kota tersebut.
Mariupol merupakan kota terbesar yang telah direbut Rusia sejauh ini. Dengan pencapaian ini, Presiden Rusia Vladimir Putin bisa saja mengklaim kemenangannya dalam invasi yang telah berlangsung sejak 24 Februari lalu.
Setelah menarik diri dari Kiev, pasukan Rusia kini lebih fokus di timur dan tenggara, terutama di sekitar wilayah Donbas yang cenderung memihak Rusia.
Perebutan Mariupol yang merupakan kawasan pelabuhan utama Donbas telah memberi Rusia kendali penuh atas Laut Azov dan wilayah panjang yang membentang di timur dan selatan Ukraina.
Penasihat presiden Ukraina, Oleksiy Arestovych, mengatakan pasukan mereka telah meledakkan rel kereta untuk menahan mobilisasi pasukan Rusia ke kota Malitopol di wilayah selatan.
Dalam pernyataannya, Arestovych mengatakan bahwa langkah itu telah secara efektif menghambat laju pasukan Rusia. (kontan.co.id)
Baca juga: Benarkah Kim Sae Ron Diduga Nyetir dalam Keadaan Mabuk? Ini Penjelasan Agensi
Baca juga: Pria Ini Dapat BLT Nyasar Rp 5,2 Miliar, Langsung Kalap Menghabiskannya
Baca juga: Transplantasi Hati Pasien Hepatitis Akut Sangat Rumit
Baca juga: Kisah Kaisar Gaozu Dinasti Han, Dari Petani Sukses Jadi Kaisar Besar