Banjir
Nasib Sopir Truk Antri Bongkar Muat Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Tanggung Kerugian Sendiri
Ketinggian air rob saat air pasang di pintu masuk Pos IV pelabuhan saja setinggi perut orang dewasa.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - Ratusan sopir truk mengantre di kawasan Pelabuhan Tanjung Emas.
Mereka mengantre di sekitaran pelabuhan lantaran akses masuk ke pelabuhan lumpuh akibat banjir rob.
Ketinggian air rob saat air pasang di pintu masuk Pos IV pelabuhan saja setinggi perut orang dewasa.
Baca juga: Banyak Korban Banjir Rob Semarang Terserang Kutu Air, Jari Kaki Gatal-gatal dan Perut Mules

Kondisi itu bikin biaya operasional sopir membengkak sebab mereka tak bisa bongkar muat barang.
"Iya rugi dong, sehari sampai Rp100 ribu kita tanggung sendiri," ujar sopir truk trailer, Chandra Mahera (23) kepada Tribunjateng.com, Selasa (24/5/2022).
Ia mengaku, sudah menunggu sejak kemarin Senin (23/5/2022) sore.
Ia hendak mengambil muatan peti kemas barang impor di Pelabuhan Tanjung Emas.
"Mau kirim ke Jakarta, di sini sudah satu malam. Kantor ya ngasih tambahan," bebernya.
Ia pun tidur di truk untuk menghemat biaya.
Di truk, ia bersama satu orang sopir utama.
"Ya bertahan dulu. Ga tau sampai kapan," bebernya.
Sopir truk Darmoyo, mengaku, sudah sehari penuh selama lebih 24 jam menunggu di jemabatan Pos IV untuk masuk ke area pelabuhan.
Ia hendak bongkar peti kemas.
"Lumpuh total tidak ada kegiatan, ada teman sesama sopir 100an orang lebih," tuturnya.
Ia mengatakan, melihat kondisi ketinggian air rob sekarang tidak berani melintasinya.
Ketinggian juga mencapai 1,5 meter di area bongkar peti kemas.
"Ya menunggu tapi tidak ada kabar mau operasi kapan pelabuhan ini," tandasnya.
Capt foto / Iwan Arifianto.
Ratusan sopir truk mengantre di kawasan Pelabuhan Tanjung Emas akibat pelabuhan lumpuh akibat banjir rob, Selasa (24/5/2022).