Berita Semarang
Lestarikan Budaya, Kurangi Gawai! Hari Anak Nasional di Semarang Meriah dengan Permainan Tradisional
Deretan permainan tradisional dihadirkan sejumlah sekolah dalam puncak Hari Anak Nasional (HAN) di halaman Balaikota Semarang, Kamis (21/8/2025).
Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Deretan permainan tradisional dihadirkan sejumlah sekolah dalam rangkaian puncak Hari Anak Nasional (HAN) di halaman Balaikota Semarang, Kamis (21/8/2025).
Sejumlah anak tampak lincah bermain permainan tersebut mulai dari egrang, bakiak, hingga lompat tali. satu di antara peserta, Muhammad Akbar Fadzillah (14), siswa kelas 9 SMP Negeri 39 Semarang, mengaku senang bisa bermain berbagai permainan tradisional.
Baca juga: Ikuti Lomba Estafet Egrang dan Gobak Sodor Tingkat Pelajar Kabupaten Tegal, Berikut Persyaratannya
Ia menyebut, kegiatan ini menjadi cara untuk melestarikan budaya sekaligus mengurangi waktu bermain gawai.
“Di sekolah mainan ini. Buat melestarikan (permainan tradisional) biar enggak hilang," ungkapnya di sela bermain egrang.
Menurut dia, selain untuk melestarikan, bermain permainan tradisional juga untuk mengurangi waktu penggunaan gawai.
Akbar menambahkan, ia sudah mulai berlatih permainan ini sejak duduk di kelas 7 dan rutin memainkannya setiap ada kesempatan.
“Seru dan gampang, latihan sekitar satu minggu,” tambahnya.
Senada dengan Akbar, Latiifinay Mikhaliataris Harkiachtie (14), siswa kelas 9 lainnya, menyampaikan harapannya agar lebih banyak anak-anak yang tertarik memainkan permainan tradisional.
Ia berharap kegiatan seperti ini bisa menjadi ruang belajar dan mengenalkan budaya kepada anak-anak usia dini.
“Harapan kami, anak-anak bisa lebih mengurangi bermain gadget dan bisa melestarikan permainan tradisional," ujarnya.
Menurutnya, selain bermain di sekolah, ia juga aktif memperkenalkan permainan tradisional kepada anak-anak yang tertarik dengan permainan tradisional.
"Kalau di acara-acara kayak gini, ada anak minta ajarin, saya ajarin," ungkapnya.
Puncak HAN di Semarang diwarnai dengan berbagai kegiatan. Selain hadirnya tenda-tenda sekolah dengan ragam permainan, juga menghadirkan teatrikal dengan konsep tradisional di area panggung.
Kegiatan tersebut juga dihadiri Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Veronica Tan.
Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti mengatakan, acara ini tidak hanya menjadi panggung bagi anak-anak untuk menampilkan kreativitas mereka, tetapi juga menjadi momen reflektif bagi pemerintah untuk mengevaluasi kebijakan terkait pemenuhan hak anak.
Baca juga: Serunya Lomba Estafet Egrang Diikuti Pelajar SMA dan SMK di Kabupaten Tegal
Bukti Susahnya Dapat Kerja Meski Fresh Graduate, Putri Alumnus Undip Kirim 80 Lamaran Hasil Nihil |
![]() |
---|
Alasan Warga Semarang Nyaman Pakai Gas Alam PGN, Tak Perlu Repot Gonta-ganti Tabung |
![]() |
---|
Job Fair Semarang Diserbu Pencari Kerja, Usia 49 Tahun Masih Beradu Nasib |
![]() |
---|
Operasi SAR di Tanjung Emas Ditutup, Sumono Pemancing Terakhir Ditemukan Tewas di Perairan Demak |
![]() |
---|
Cerita Warga Tegal Korban Selamat Dukun Ibin, Minta Tukeran saat Dikasih Kopi Sianida |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.