Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kabupaten Tegal

Terdampak Banjir Rob, Warga Kelurahan Dampyak Tegal Inginkan Bantuan Fogging untuk Antisipasi DBD

Beberapa wilayah di Jawa Tengah sekarang ini sedang dilanda banjir rob tak terkecuali di Kabupaten Tegal

Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: muslimah
TribunJateng.com/Desta Leila Kartika
Foto warga Perumahan Bahari Sentosa, Kelurahan Dampyak, Kecamatan Kramat, Kabupaten Tegal, masih mengungsi di Masjid Al Ikhlas karena sebagian besar rumah warga masih tergenang air, Rabu (25/5/2022). 

TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - Beberapa wilayah di Jawa Tengah sekarang ini sedang dilanda banjir rob tak terkecuali di Kabupaten Tegal.

Adapun untuk di Kabupaten Tegal sendiri, wilayah yang terdampak banjir rob dan membuat warganya sampai mengungsi yaitu di Kelurahan Dampyak, Kecamatan Kramat atau tepatnya di Perumahan Bahari Sentosa.

Bencana banjir rob sendiri sudah menimpa warga sejak Senin (23/5/2022) sore dengan ketinggian air sekitar 50 cm.

Warga pun sampai Kamis (26/5/2022) ini, masih bertahan di pengungsian yang berlokasi di Masjid Al Ikhlas atau masjid setempat.

Ketua RW 07 Kelurahan Dampyak, Wasirun, mengungkapkan pihaknya sudah menerima bantuan seperti sembako, nasi bungkus, obat-obatan, dan lain-lain.

Baca juga: Kata Dilah, Gadis 19 Tahun yang Dinikahi Kakek 71 Tahun Bos Beras, Kenal Sejak Ia Kecil

Baca juga: Masa Lalu Suaminya Terbongkar, Keluarga Citra Kirana Sempat Tolak Kehadiran Rezky Aditya?

Bantuan tersebut datang baik dari Dinas Sosial Kabupaten Tegal, BPBD, PMI, Polres Tegal, dan unsur lainnya.

Tapi saat ditanya bantuan apa yang sekiranya masih belum tertangani atau dibutuhkan, Wasirun menjawab bantuan pasca air rob surut yaitu pengasapan atau fogging untuk antisipasi penyebaran demam berdarah dengue (DBD).

"Alhamdulillah kalau bantuan seperti makanan (nasi bungkus), obat-obatan, dan lain-lain sudah terpenuhi karena setiap harinya ada yang menyetok. Tapi ya kalau saya boleh minta, mohon Dinas Kesehatan atau unsur terkait bisa membantu pasca air rob surut yaitu pengasapan atau fogging. Karena nantinya pasti akan banyak genangan air yang tersisa dan bekas-bekasnya juga," ungkap Wasirun, pada Tribunjateng.com, Kamis (26/5/2022).

Wasirun bercerita, ia sudah pernah menyampaikan ke puskesmas setempat mengenai bantuan fogging tepatnya pada banjir rob tahun 2020 lalu.

Tapi menurut Wasirun, pengasapan atau fogging ini baru dilaksanakan setelah ada temuan kasus DBD.

Hal tersebut diakui Wasirun sangat disayangkan, karena harus menunggu ada kasus DBD terlebih dahulu baru ada tindakan pengasapan.

"Maka pada tahun ini,  mohon bantuannya dari Dinkes atau puskesmas setelah banjir rob ini surut segera dilakukan pengasapan. Tujuannya ya untuk antisipasi penyebaran DBD di lingkungan kami," harap Wasirun.

Sementara itu, untuk update kondisi pada Kamis (26/5/2022) pagi ini, menurut Wasirun ketinggian air mulai surut lagi setelah sore kemarin sempat naik.

Karena untuk saat-saat ini, air rob akan berangsur naik ketika sore hari.

"Iya kalau pagi ya mulai surut paling batas mata kaki orang dewasa. Tapi nanti kalau sore mulai tinggi lagi kisaran 10-20 cm. Sedangkan warga sampai sekarang masih mengungsi di Masjid Al Ikhlas, jumlahnya masih sama yaitu 73 orang," terangnya.

Seperti yang sudah diberitakan sebelumnya, banjir rob kembali menggenangi Perumahan Bahari Sentosa, Kelurahan Dampyak, Kecamatan Kramat, Kabupaten Tegal, sejak Senin (23/5/2022) dan sampai Rabu (25/5/2022) genangan air masih terlihat meskipun sudah berangsur surut.

Imbasnya sejumlah warga terpaksa mengungsi di Masjid Al Ikhlas karena warga mengkhawatirkan banjir rob akan kembali terjadi dan semakin tinggi.

Menurut Ketua RW 07 Kelurahan Dampyak, Wasirun, banjir rob mulai masuk ke pemukiman warga pada Senin (23/5/2022) sore dan mengakibatkan awal 60 warga mengungsi di masjid.

Kemudian pada Rabu (25/5/2022) bertambah menjadi 73 orang yang mengungsi, terdiri dari balita, anak-anak, dan dewasa. 

"Untuk kondisi terkini air rob sudah berangsur surut jika dibandingkan dua hari kemarin sampai 50 cm, kalau sekarang paling diatas mata kaki atau kisaran 10-20 cm. Ya kami jaga-jaga makannya masih ada yang mengungsi di masjid," jelas Wasirun. 

Dikatakan, untuk wilayah yang terdampak banjir rob yaitu mulai RT 01 sampai RT 06, RW 07, Kelurahan Dampyak, Kecamatan Kramat. 

Sedangkan jumlah warga yang terdampak sebanyak 223 orang. 

Wasirun bercerita, banjir rob ini bisa dibilang bencana tahunan yang sudah langganan terjadi. 

Adapun bencana serupa terakhir terjadi pada Juni 2020 dan kembali terjadi pada Mei 2022 ini. 

"Kalau dibandingkan pada banjir rob tahun 2020 lalu, kondisi yang sekarang ini jauh lebih parah karena jumlah yang mengungsi juga lebih banyak. Kalau tahun 2020 sekitar 50 warga yang mengungsi kalau sekarang sampai 73 warga. Sampai kapannya belum tahu, intinya menunggu kondisi air surut dan yang di dalam rumah juga," ujarnya. 

Untuk kerusakan, lanjut Wasirun, beberapa ada yang mengalami terutama kerusakan barang-barang elektronik seperti sound sistem, kulkas, televisi, mesin cuci, dan lain-lain. 

Ada juga kerusakan pada furniture seperti sofa, meja, lemari pakaian, rak sepatu, kursi santai, dan masih banyak lagi. 

"Alhamdulillah untuk bantuan seperti sembako, obat-obatan, dan nasi bungkus kami sudah menerima, baik dari Dinas Sosial, BPBD, PMI, Polres Tegal, dan unsur lainnya. Harapan kami pasca banjir rob ini kami dibantu terutama pengasapan atau fogging karena bekas genangan air," kata Wasirun. (dta) 

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved