Berita Internasional
Aksi Netizen Indonesia Beri Bintang 1 Google Maps Sungai Aare Jadi Sorotan Media Swiss
Menurut 20 minuten, Google Maps Sungai Aare dipenuhi oleh keprihatinan warga netizen Indonesia terhadap kabar hilangnya Eril.
Secara statistik, kasus orang hanyut di Sungai Aaree adalah 15-20 orang dalam setahun, dengan dengan persentase 99,9 persen ditemukan.
Mayoritas orang hilang ditemukan dalam tiga minggu. Proses pencarian oleh tim SAR dilakukan dengan tanpa batas waktu, karena pada prinsipnya, Polisi Sungai di Kota Bern bertugas berpatroli setiap hari.
Duta Besar juga menepis spekulasi di media lokal setempat yang mengatakan bahwa debit air Sungai Aaree menjadi besar karena sejak Januari 2022 perusahaan milik negara Swiss di bidang listrik Alpiq di Winznau mengalirkan antara 15 dan 25 meter kubik air per detik ke jalur lama Aare di Bendung Winznau.
"Tak ada rekayasa arus karena secara konsisten arus (di Sungai Aaree) akan seperti itu. Perbedaan (debit air) akan terjadi dari hari ke hari tergantung (apakah) ada tambahan hujan atau fenomena air lainnya sehingga debit air bertambah meluncur ke dataran lebih rendah," jelas Duta Besar Muliaman.
Dari data pemerintah Kota Bern, debit air rata-rata di Sungai Aare adalah 180-230 meter kubik per detik. Informasi tersebut senantiasa dapat diakses oleh publik secara online dan real time.
Untuk selanjutnya, KBRI Bern akan terus melakukan pemantauan dan koordinasi dengan SAR setempat sehingga pihaknya bisa mendapatkan informasi secara real time.(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Media Lokal Swiss Soroti Aksi Netizen Indonesia Beri Bintang Satu di Ulasan Sungai Aare Google Maps
Baca juga: Pencarian Eril Anak Ridwan Kamil di Sungai Aare Swiss Tak Ada Batasan Waktu
Baca juga: Eril Kamil Masih Belum Ditemukan, Tim SAR Gunakan Drone Pendeteksi Suhu Tubuh di Sungai Aare
Baca juga: Media Swiss Ungkap Sisi Lain Berenang di Sungai Aare, Lokasi Anak Ridwan Kamil Hanyut