Berita Salatiga
Pedagang Cabai Jual Cabai yang Mulai Membusuk Akibat Harga Cabai Meroket
Pedagang cabai di Pasar Blauran Salatiga keluhkan harga cabai meroket. Pedagang cabai, Kusnanti mengatakan naiknya harga cabai sudah sejak tiga hari
Penulis: Hanes Walda Mufti U | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, SALATIGA – Pedagang cabai di Pasar Blauran Salatiga keluhkan harga cabai meroket.
Pedagang cabai, Kusnanti mengatakan naiknya harga cabai sudah sejak tiga hari lalu.
“Harga cabai rawit sekarang Rp. 50.000 per kilogram, padahal sebalumnya itu Rp. 20.000 per kilogram,” kata Kusnanti kepada Tribunjateng.com, Senin (30/5/2022).
Tidak hanya harga cabai rawit yang naik, cabai keriting juga menyusul.
“Cabai keriting sekarang harganya Rp. 50.000 per kilogram, sebelumnya Cuma Rp. 30.000 per kilogram,” paparnya.
“Cabai rawit putih juga naik, harganya Rp. 30.000 per kilogram, dulu Rp 10.000 per kilogram,” tambahnya.
Harga cabai naik akibat cuaca yang buruk.
“Cuaca buruk dan banyaknya lalat buah, cabainya jadi banyak yang rusak,” ungkapnya.
“Saat harga cabai mahal, cabai-cabai yang mulai membusuk saya sortir lagi dan dijual kembali,” paparnya.
“Cabai yang mulai membusuk dapat dijual dengan harga Rp. 25.000 per kilogram,” tambahnya.
Selain itu, harga kol dan tomat mulai naik.
“Sekarang harga kol Rp. 10.000 sebelumnya hanya Rp. 5.000 per kilogram, untuk harga tomat sekarang Rp. 12.000 sebelumnya Rp. 5.000 per kilogram,” ungkapnya.
Akibat harga naik, Kusnanti mengeluh penjualannya menurun hingga 50 persen.
“Biasanya setiap hari saya habis 10 kilogram, sekarang hanya 5 kilogram saja. Harganya mahal jadi pembeli itu belinya sedikit-sedikit,” kata Kusnanti.
Sementara itu, pedagang kuliner, Suwatik mengaku jika harga mahal pendapatan menjadi menurun.