Pemkab Kudus Bikin Pelatihan Keterampilan Buruh Rokok, Anggaran dari DBHCHT

Pelatihan yang dibiayai dari Dana Bagi Hasil Cukai dan Tembakau (DBHCHT) ini satu di antaranya adalah buruh rokok.

Penulis: Rifqi Gozali | Editor: Daniel Ari Purnomo
Tribun Jateng/ Raka F Pujangga
Buruh rokok PR Rajan Nabadi di Kawasan Industri Hasil Tembakau (KIHT) Kudus, Jumat (10/9/2021). 

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS – Federasi Serikat Pekerja Rokok, Tembakau, Makanan, dan Minuman (RTMM) Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Kudus menyambut baik rencana program Pemerintah Kabupaten Kudus yang akan menggelar pelatihan keterampilan.

Apalagi sasaran pelatihan yang dibiayai dari Dana Bagi Hasil Cukai dan Tembakau (DBHCHT) ini satu di antaranya adalah buruh rokok.

Ketua Federasi Serikat Pekerja RTMM-SPSI Kudus, Suba’an Abdul Rohman, mengatakan, pihaknya memang diajak kerja sama oleh Dinas Tenaga Kerja, Perindustrian, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah (Disnakerperinkop-UKM) Kudus dalam penyelenggaraan pelatihan keterampilan.

“Memang untuk pelatihan tahun ini yang berlangsung itu sesuai dari PMK (Peraturan Menteri Keuangan) 215 itu masih buruh rokok. Hanya saja ada tambahan kalau tidak keliru, yaitu lingkungan keluarga buruh rokok,” kata Suba’an.

Memang dalam tahun ini ada sekitar 85 jeni pelatihan keterampilan yang akan digelar.

Baginya ini jumlah pelatihan yang banyak jika dibandingkan pelatihan yang digelar tahun lalu dari sumber biaya yang sama.

Dengan begitu, kata dia, sasaran peserta bisa lebih luas.

Masyarakat selain buruh rokok juga punya peluang lebih banyak untuk mengikuti pelatihan.

“Ini pelatihannya agak dilebarkan justru biar masyarakat luas bisa menikmati DBHCHT, karena tidak hanya masyarakat murni pekerja rokok, agar masyarakat lain bisa ikut. Biar tidak ada kecemburuan. Kan semua tidak bisa diserap oleh semua tenaga kerja,” kata dia.

Kemudian, pihaknya juga siap jika harus mengerahkan buruh rokok untuk menjadi peserta pelatihan.

Kata Suba’an, pihaknya menyiapkan 400 lebih buruh dari 36 perusahaan yang buruhnya menjadi anggotanya.

Hal itu demi kelancaran program yang sarat akan peningkatan kecakapan masyarakat.

“Untuk tahun ini kami insyaallah dilibatkan untuk masalah kepesertaan pelatihan keterampilan. Kami sudah siapkan untuk peserta pelatihan yang dari buruh nanti,” kata dia.

Suba’an melanjutkan, pelatihan yang dibiayai dari DBHCHT ini sarat akan nilai kemandirian.

Sebab, para peserta utamanya buruh diberi bekal keterampilan yang bisa dimanfaatkan untuk keperluan wirausaha.

Atau setidaknya, para buruh itu telah memiliki keterampilan lebih dulu.

Jika suatu saat mereka tidak lagi berstatus sebagai buruh pabrik rokok keterampilannya itu bisa dimanfaatkan.

Sumber: Tribun Jateng
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved