Berita Semarang
Dampak Wabah PMK dan Tutupnya Pasar Hewan, Harga Kambing Ukuran Kecil di Semarang Tembus Rp 1 Juta
Harga kambing di Kota Semarang dan sekitarnya melejit. Hal itu dikarenakan mewabahnya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) hewan
Penulis: budi susanto | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Harga kambing di Kota Semarang dan sekitarnya melejit.
Hal itu dikarenakan mewabahnya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) hewan.
Selain itu, tutupnya sejumlah pasar hewan juga menjadi penyebab lainnya.
Kondisi tersebut membuat para jagal hewan terpaksa membeli kambing dengan harga tinggi.
Bahkan peningkatan harga mencapai 40 persen dari harga sebelumnya.
Baca juga: Kawanan Begal Sadis Tak Hanya Rampok Korbannya, Gadis Malang Ini Digilir Sampai Pingsan
Baca juga: Musdalifah Menangis Sambil Peluk Tas di Jalan, Seragam Sesak, Dipaksa Pulang karena Tak Punya HP
Menurut Lukman, satu di antara jagal hewan di Kampung Bustman Kota Semarang, harga kambing bisa tembus Rp 1 juta lebih.
"Itu pun untuk kambing ukuran kecil, padahal sebelum ada wabah PMK, harga kambing Rp 600 ribu," jelasnya kepada Tribunjateng.com, Rabu (8/6/2022).
Dilanjutkannya, selain kenaikan harga hampir Rp 500 ribu, ketersediaan kambing di tengah wabah PMK sangat terbatas.
"Kalau ada pun harus rebutan dengan pembeli lain," katanya.
Dilanjutkannya, melejitnya harga kambing karena imbas wabah PMK, serta banyaknya pasar hewan yang tutup.
"Entah saat Idhul Adha nanti harganya berapa, karena saat ini saja harganya sudah tinggi," imbuhnya.
Ditambahkan Lukman, ia baru mendengar wabah PMK, pasalnya selama ini ia hanya mendengar penyakit kuku.
"Kalo penyakit kuku sudah lama, hal itu disebabkan kuku hewan tidak pernah dipotong. Tapi kalo penyakit mulut, saya baru tau. Namun selama ini penjual kambing di Bustaman saat membeli selalu memilih kambing yang sehat," tambahnya. (*)