Berita Internasional
Seperti Ini Penampakan Bayi Kura-Kura Albino yang Lahir di Swiss
Kura-kecil itu berwarna putih, sangat berbeda dengan kura-kura sejenis yang biasanya berwarna gelap.
TRIBUNJATENG.COM - Bayi kura-kura yang diperkenalkan ke publik baru-baru ini tampak tak biasa.
Kura-kecil itu berwarna putih, sangat berbeda dengan kura-kura sejenis yang biasanya berwarna gelap.
Reptil kecil itu juga bermata merah memiliki kulit tanpa pigmen dan cangkang pucat.
Baca juga: Petugas Bandara Galapagos Temukan 185 Kura-Kura Langka dalam Koper
Hal tersebut rupanya disebabkan oleh kelainan genetik yang dikenal sebagai albinisme.
Kelahiran akibat albinisme sangat langka, bahkan kemungkinan kura-kura albino adalah 1 banding 100.000.
Dikutip dari Live Science, Kamis (9/6/2022) kura-kura berwarna putih itu merupakan salah satu dari dua kura-kura raksasa Galapagos yang baru saja menetas di Tropiquarium, kebun binatang di Servion, Swiss.
Bayi kura-kura albino menetas pada 1 Mei, sementara saudara kandungnya yang memiliki warna lebih gelap menetas pada 5 Mei.
Bayi kura-kura masing-masing memiliki berat hanya 50 gram saat lahir.
Bayi awalnya dirawat langsung oleh penjaga kebun binatang dalam inkubator, sebelum akhirnya bergabung kembali dengan induknya pada 3 Juni lalu.
"Kami terkejut menemukan bayi kura-kura albino.
Ini juga merupakan pertama kalinya di dunia bahwa kura-kura Galapagos albino lahir di penangkaran," tulis staf kebun binatang dalam sebuah pernyataan.
Selama ini belum ditemukan pula kasus seperti kelahiran bayi kura-kura albino di Swiss ini, yang terdokumentasikan di alam liar.
Tim dari kebun binatang juga berspekulasi bahwa kelahiran kura-kura putih bisa lima kali lebih jarang daripada kelahiran manusia albino.
Hewan albino tak dapat menghasilkan pigmen kulit yang dikenal sebagai melanin.
Pigmen kulit melanin ini berfungsi memberi warna pada kulit, rambut, mata, dan bulu--dan dalam hal ini, cangkang kura-kura.