Berita Internasional
Seperti Ini Penampakan Bayi Kura-Kura Albino yang Lahir di Swiss
Kura-kecil itu berwarna putih, sangat berbeda dengan kura-kura sejenis yang biasanya berwarna gelap.
Pada spesies ini, kondisi yang lebih hangat menyebabkan kura-kura menjadi betina, dan suhu yang lebih rendah menghasilkan jantan.
Sementara itu jenis kelamin bayi kura-kura yang baru menetas di atas belum diketahui pasti karena tak ada perbedan fisik antara jantan dan betina pada usia tersebut.
Kebun binatang merupakan satu-satunya tempat di mana tukik kura-kura raksasa Galapagos dapat diamati.
Di alam liar, tukik akan menghilang sampai mereka berusia sekitar 5 tahun.
Para peneliti tak yakin ke mana bayi-bayi itu pergi, tetapi mereka menduga bahwa kura-kura menghabiskan beberappa tahun pertama untuk bersembunyi di semak-semak hutan untuk menghidari satu-satunya predator alami mereka yaitu elang Galapagos.
Saat kura-kura muncul kembali, ukuran mereka pun sudah terlalu besar untuk bisa dimangsa oleh burung predator.
Penangkaran di kebun binatang juga adalah tempat yang sangat penting untuk melestarikan kura-kura besar ini, yang telah menjadi langka di alam liar.
Saat ini menurut Galapagos Islands Trust, populasi kura-kura Galapagos di alam liar hanya tersisa sekitar 15.000 saja.
Ahli percaya bahwa suhu yang lebih hangat disebabkan oleh perubahan iklim dapat mengubah rasio jenis kelamin di antara tukik yang akhirnya dapat berdampak pada reproduksi mereka di alam liar di masa depan.
Sebagai informasi, jika lebih banyak tukik lahir betina maka akan ada lebih sedikit jantan untuk dikawini sehingga itu mengurangi genetik dalam populasi. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bayi Kura-kura Albino Lahir di Swiss, Ini Penampakannya"
Baca juga: Ridwan Kamil: Jasad Eril Wangi seperti Daun Eucalyptus