Berita Internasional
Rusia Diperkirakan Bakal Pakai Senjata Rudal 1960-an, Tidak Akurat Tapi Timbulkan Kerusakan Parah
Ukraina diingatkan untuk mewaspadai Rusia yang bakalan mengandalkan senjata lama namun memiliki kerusakan parah dalam invasi ke negeri tetangganya ter
Zelensky menyerukan sanksi baru untuk menargetkan lebih banyak pejabat Rusia, termasuk hakim, dan untuk menghambat kegiatan semua bank Rusia, termasuk bank raksasa gas Gazprom, serta semua perusahaan Rusia yang membantu Moskow "dengan cara apa pun."
Dia berbicara selama penampilan pers singkat dengan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen di kompleks kantor kepresidenan yang dijaga ketat di Kyiv.
Keduanya membahas aspirasi Ukraina untuk menjadi anggota Uni Eropa.
Zelenskyy mengatakan Ukraina "akan melakukan segalanya" untuk berintegrasi dengan blok tersebut.
Von der Leyen memuji "kekuatan dan ketahanan" Ukraina dalam menghadapi invasi "mengerikan dan mengerikan" Rusia dan mengatakan UE akan membantu rekonstruksi sehingga negara itu dapat "bangkit dari abu."
"Kami berduka dengan Anda. Kami berbagi air mata dengan Anda," katanya.
Yevgeny Balitsky, kepala administrasi sementara pro-Rusia Zaporizhzhia, mengatakan perusahaan gandum milik negara yang baru telah mengambil alih beberapa fasilitas.
Dia mengatakan "biji-bijian akan menjadi orang Rusia" dan "kami tidak peduli siapa pembelinya."
Balitsky menambahkan, perusahaan sedang mempertimbangkan pembelian gabah dari panen tahun ini dan tahun lalu, dengan pengumpulan dimulai dalam dua minggu.
Tidak jelas apakah petani yang gandumnya dijual oleh Rusia dibayar.
Dia mengatakan pemerintahannya tidak akan secara paksa mengambil biji-bijian atau menekan produsen untuk menjualnya.(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Rusia Diprediksi Bakal Pakai Rudal Tahun 1960-an, 'Sangat Tidak Akurat dan Bikin Rusak Parah'