Berita Kriminal
Tanggapan Kacab BRI Pati, Menyusul Rekening Nasabah Dibobol, 5 Menit Rp 206 Juta Terkuras Habis
BRI mengimbau agar nasabah lebih berhati-hati, tidak menginformasikan kerahasiaan data pribadi, dan data perbankan.
Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, PATI - Pemimpin BRI Kantor Cabang Kanca Pati, Muhammad Ridwan mengimbau para nasabah agar senantiasa berhati-hati dan waspada terhadap segala bentuk upaya penipuan.
Imbauan itu dia sampaikan menyusul adanya laporan dari seorang nasabah BRI Kantor Cabang Pembantu (KCP) Juwana yang rekeningnya dibobol penjahat siber dan tabungannya Rp 206,5 juta dikuras.
Baca juga: Wujudkan Semangat Gotong-Royong, Balkesmas Wilayah Pati Gelar Donor Darah
Baca juga: Bupati Pati Haryanto Serahkan Bantuan untuk Korban Rob di Banyutowo serta Perbaiki Tanggul Jebol
Baca juga: Cuma 5 Menit Uang Ratusan Juta Terkuras Habis, Korban Warga Pati, Modus Pelaku Salah Beli Pulsa
Baca juga: Bupati Haryanto Letakkan Batu Pertama Pembangunan Gedung Muslimat NU Pati
“BRI hanya menggunakan saluran resmi website dan social media resmi (verified/centang biru)."
"Itu sebagai media komunikasi yang dapat diakses masyarakat secara luas melalui website, Instagram, Twitter, Facebook, maupun Youtube,” ungkap dia kepada Tribunjateng.com, Selasa (14/6/2022).
Ridwan menambahkan, BRI juga mengimbau agar nasabah lebih berhati-hati, tidak menginformasikan kerahasiaan data pribadi, dan data perbankan.
Semisal nomor rekening, nomor kartu, PIN, user dan password internet banking, OTP, maupun lain sebagainya kepada orang lain, termasuk yang mengatasnamakan BRI.
Kerahasiaan ini mutlak.
Data pribadi tidak sepatutnya diberikan pada orang lain, baik melalui tautan, website, maupun pesan singkat dari sumber tidak resmi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
“BRI mengimbau seluruh nasabah untuk waspada kepada segala bentuk modus penipuan dan kejahatan perbankan yang dilakukan oleh pihak-pihak tidak bertanggungjawab."
"Informasi lebih lanjut, dapat mengunjungi Kantor BRI terdekat atau menghubungi kontak BRI 14017/1500017,” tegas dia.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Siti Mardhiyah, nasabah asal Desa Ngening, Kecamatan Batangan, Kabupaten Pati dikuras rekeningnya setelah jadi korban penipuan penjahat siber melalui modus pura-pura salah kirim pulsa dan token listrik.
Uang tabungan Siti Rp 206,5 juta lenyap karena ulah penipu.
Siti mengatakan, uang tabungannya senilai ratusan juta Rupiah itu dikuras habis dalam waktu singkat, hanya lima menit.
“Kejadiannya pada Jumat (10/6/2022)."
"Rekening saya dibobol, dalam waktu lima menit ada delapan transaksi (yang dilakukan pelaku),” kata dia kepada Tribunjateng.com, Senin (13/6/2022).
Siti merupakan nasabah di BRI Kantor Cabang Pembantu (KCP) Juwana.
Siti menjelaskan, pada Jumat (10/6/2022), sekira pukul 15.00, dia mendapat pesan WhatsApp dari orang tidak dikenal.
Orang tersebut mengaku salah membeli pulsa dan token listrik.
Pelaku membeli pulsa sebesar Rp 25 ribu ke nomor korban.
Selain itu dia juga mengaku membeli token listrik.
“Tadi selain pulsa saya juga beli token listrik."
"Kalau ada SMS token listriknya, tolong di-screenshotkan karena di sini mati lampu."
"Untuk pulsanya tidak perlu dikembalikan,” tulis pelaku dalam pesan WA yang ditunjukkan Siti.
“(Oleh pelaku) saya dikirimi sebuah nomor."
"Nomor yang sama seperti yang saya dapat di-SMS."
"Saya disuruh screenshot SMS itu dan mengirimkannya."
"Ternyata tanpa sepengetahuan saya, rekening saya dibobol, total yang hilang Rp 206,5 juta,” jelas Siti.
Ternyata, jika dilihat dari hasil tangkapan layar SMS yang dilakukan Siti, token yang dikirim pelaku ialah m-Token IB BRI. (*)
Baca juga: 102.460 Bibit Ikan Disebar di Perairan Kendal, Hingga Bulan Ini Sudah Terealisasi 35.000 Bibit
Baca juga: Warga Kudus Bisa Ajukan Bantuan Santunan Kematian, Jika Lolos Verifikasi Dapat Rp 1 Juta
Baca juga: Ayo Buruan Siapkan Berkas dan Daftar Segera, Persibat Batang Cari 30 Pemain, Ini Teknis Seleksinya
Baca juga: Empat Ruas Jalan Kota Pekalongan Dibeton, Dikerjakan Bulan Ini, Total Anggaran Rp 14 Miliar