Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Purbalingga

Nikmatnya Gecot Pak Sis Purbalingga yang Melegenda, Sudah Berjualan 30 Tahun

Berbicara kuliner di Purbalingga tentunya tak akan ada abisnya. Salah satunya adalah Gecot Pak Sis yang sudah melegenda selama 30 tahun

TRIBUNBANYUMAS/Ist. Pemkab Purbalingga
Pak Sis penjual Gecot yang sudah melegenda selama 30 tahun yang masih tetap eksis. Ia berjualan di los yang sederhana di jalan Isdiman tepatnya di sebelah timur Radio SBS Purbalingga, Kamis (16/6/2022). 

TRIBUNJATENG.COM, PURBALINGGA - Berbicara kuliner di Purbalingga tentunya tak akan ada abisnya. 

Salah satunya adalah Gecot Pak Sis yang sudah melegenda selama 30 tahun yang masih tetap eksis dicari para penggemarnya.

Gecot lebih banyak dikenal orang adalah tahu kupat atau tahu masak. 

Bertempat di los yang sederhana di jalan Isdiman tepatnya di sebelah timur Radio SBS Purbalingga.

Lika-liku dunia pergecotan membuat Pak Sis mengalami 3 kali perpindahan tempat jualan.

Hal tersebut dikarenakan tempat mangkalnya merupakan los sewaan yang setiap tahunnya biaya sewanya naik. 

Ia bercerita selama 15 tahun pernah di depan PMI Purbalingga, kemudian pindah di depan Hotel Utama selama 10 tahun mangkal, dan di tempat yang baru sudah mangkal selama 5 tahun.

Kesederhanaan warung gejot Pak Sis masih terasa dari susunan meja dan bangku panjangnya yang masih terbuat dari kayu jawa.

Bukan warung yang kekinian dengan meja stainless atau meja kopi ala anak muda. 

Depan warungnya juga hanya terdapat spanduk bertuliskan 'Gecot Pak Sis' yang konon pada kepemimpinan Bupati kala itu 'Bupati TBS' menjadi menu favoritnya untuk mengenalkan Kuliner Purbalingga ke dunia luar.

"Saya sudah berjualan sejak 30 tahun yang lalu, bersama warung makan Tamansari kala itu masih di dekat PMI Purbalingga. 

Warung Tamansari sekarang sudah bisa membeli los, sedangkan saya masih ngontrak, sehingga harus berpindah-pindah tempat jualan," kata Pak Sis sebagaimana dalam rilis, Kamis (16/6/2022). 

Menurut Pak Sis, sambal yang diulegknya terbuat dari cabai rawit yang sudah dikukus, kacang tanah yang digoreng kemudian ditumbuk dengan gula jawa dan ditambahkan dengan sedikit garam. 

Yang menjadi nikmat sambel gejotnya dikarenakan dikasih bawang putih mentah sehingga sangat terasa, bawangnya. 

Selain itu juga penggunjung bisa memesan tingkat kepedasan, sedang atau pedas dan super pedas.

Sebelum dicampur, tahu putihnya di goreng terlebih dahulu sehingga kehangatan gecotnya pun terasa. 

Seperti gejot pada umumnya, campuran gejot ini pun terdiri dari irisan tahu goreng, irisan ketupat, irisan sayur kol, kerupuk, yang membedakan hanya bawang merah goreng sebagai toppingnya.

Bila dilihat dari rasa dan banyaknya sangat pas bagi kalangan masyarakat bawah yang berkantong 'cekak'. 

Gecot Pak Sis dijual dengan dua porsi, yakni porsi sedang dan banyak. 

Porsi sedang dihargai hanya Rp 10 ribu rupiah sedangkan porsi jumbo dihargai sebesar Rp 15 ribu rupiah.

"Enak dan pas bumbunya," ujar salah satu o penikmat Gecot, Wisnu kepada Tribunbanyumas.com.

Ketika ditanya regenerasi sehubungan sudah lanjut usia, Pak Sis hanya menjawab belum di lakukan dikarenakan ke 3 tiga anaknya merupakan semua perempuan.

Padahal untuk berjualan harus membutuhkan tenaga yang eksta. 

Hal itu dikarenakan warung buka sejak pukul 10 siang dan tutup jam 8 malam. (jti)

Baca juga: Kritik Perbub dengan Judicial Review, 6 Sekdes Demak Dimutasi

Baca juga: 3 Shio Dikaruniai Banyak Bakat hingga Mudah Meraih Kesuksesan

Baca juga: Bupati Tegal Umi Azizah, Ajak Generasi Digital Native Tangkal Hoaks Politik

Baca juga: IAIN Kudus dan Telkomsel Jalin Kerjasama Program Peningkatan Pendidikan Berkelanjutan

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved