Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Wawancara Khusus

Rektor ISI Solo I Nyoman Sukerna Beberkan Makna Pesugihan Kandang Bubrah (1)

Yang menarik dari cerita Pesugihan Kandang Bubrah itu, kalau mau kaya jangan ambil jalan singkat. Makannya banyak koruptor yang ditangkap

Penulis: Rezanda Akbar D | Editor: rustam aji
Dok. ISI Solo
Rektor ISI Solo Dr I Nyoman Sukerna saat memberikan sambutan dalam rangka Hari Tari Dunia 2022 di Pendapa Ageng GPH Djojokusumo, Jumat (29/4/2022) pagi. 

Kalau di universitas keterampilan saya cepat, mungkin ditakdirkan di situ. Kalau keterampilan untuk nabuh saya cepat nangkapnya terus mengajari teman-teman.

Termasuk di SMKI dulu, saya sudah privat orang asing, sudah bisa bisnis di sana. Itu tahun 79 sudah dibayar $5, sebenarnya ngajarnya sepele, Gamelan Bali, ngajar Gender Wayang Bali.

Saya menguasai itu diajari bapak dulu, terus pindah ke sini. Begitu saya kuliah tahun 82 terus tahun 83 saya diusulkan asisten dosen.

Sempat 4 tahun terus saya lulus 86 sudah SKar, Seniman Karawitan, karena lembaganya akademi, setara sarjana.

Nyaman jadi dosen Pak?

Waktu prof Rahayu jadi ketua di STSI itu, saya pernah minta pindah ke Bali. Karena teman-teman saya yang sepantaran itu pada di hotel kerjanya, sudah pada punya mobil, rumahnya bagus.

Saya dosen gaji Rp 100 ribu saat itu, terus jawaban senior "Kamu itu diopeni dari bayi, sudah besar mau minggat ya?".

Karena itu saya ga jadi, setelah itu ada perhatian pemerintah terhadap dosen, ada tunjungan kinerja ada tunjungan setdos kan, bisa mulai nyicil sepeda motor.

Tapi karena itu tadi, ketika orang senang tidak materi ukurannya, seberapa pun menikmati, senang dengan mahasiswa, bisa nabuh bisa pentas kemana-mana, sampai ke Jepang 9 kali dan saya sudah 7 kali lebih ke London. Semua kami jalan dengan senang hati.

Saat itu menampilkan apa?

Musik tradisi, musik komposisi dengan perkusi kita gabung marging, karena saya basic dari Bali, bisa mainkan Bali, Jawa, dan bareng dengan perkusinya si Toshi dari Jepang itu.

Kalau di ISI itu ada istilah mayor minornya, kalau mayornya itu Bali, kalau karawitan Bali itu saya nguasai. Nah minornya ada Jawa, Sunda, Banyumas, Jogja, Surabaya, Makassar, Padang, kan banyak itu.

Akhir-akhir ini masih sering pentas?

Terakhir, sebelum pandemi itu Setan Jawa mas Garin sebagai produsernya. Setan Jawa itu film hitam putih tapi tidak ngomong kaya wayang.

Nah dia membuat itu dengan tema Setan Jawa, saya sangat senang dengan apa yang disebut Pesugihan Kandang Bubrah, itu diangkat temanya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved