Berita Pekalongan
Nelayan Kota Pekalongan Libur Melaut, Beberapa Hari Ini Pasang Air Laut, BMKG: Dampak Supermoon
Alasan nelayan di Kota Pekalongan tidak melaut karena lebih mengutamakan keselamatan daripada pencahariaan.
Penulis: Fajar Bahruddin Achmad | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, PEKALONGAN - Dalam beberapa hari terakhir, nelayan di sekitar Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Kota Pekalongan, memutuskan tidak melaut.
Hal itu lantaran cuaca yang kurang mendukung berdasarkan informasi BMKG.
Para nelayan pun memanfaatkan waktu tersebut untuk memperbaiki jaring ataupun mesin kapal.
Baca juga: Mangkrak 4 Tahun, Kolam Renang Tirta Sari Kota Pekalongan Dibongkar
Baca juga: Prakiraan Cuaca BMKG, Hujan Sedang Diprediksi Guyur Kota Pekalongan Sore Hari Nanti
Baca juga: Ada Festival Kuliner di GOR Jetayu Pekalongan, Hadirkan 65 UMKM
Baca juga: Dua Raperda Usulan Pemkot Pekalongan Disetujui Jadi Perda, Menyoal Kesehatan dan Orang Asing
"Dampak dari gejala supermoon atau bulan purnama membuat ada kenaikan pasang air laut dan cuaca."
"Sehingga para nelayan pilih aman untuk tidak berlayar," kata Kepala UPTD TPI Kota Pekalongan, Muhammad Mahson kepada Tribunjateng.com, Sabtu (18/6/2022).
Mahson mengatakan, alasan nelayan tidak melaut karena lebih mengutamakan keselamatan daripada pencahariaan.
Meski begitu, mereka memanfaatkan waktunya untuk memperbaiki jaringan, mesin, dan kapal.
Sementara kapal yang berlabuh rata-rata yang berukuran di atas 5 groos tonnage (GT).
"Untuk hasil ikannya variatif, tercatat pada Minggu, ikan yang dilelang sebanyak 30 ton."
"Pada Senin 25 ton, dan Selasa 25 ton," ujarnya.
Mohsan juga menyampaikan, harga ikan saat ini cukup stabil.
Tetapi harga akan mengalami kenaikan jika hasil tangkapan ikan menurun.
Tetapi jika hasil tangkapan di atas 40 ton, maka harga ikan akan menurun.
"Hasil tangkapan mayoritas ikan tongkol, layang, tengiri, dan lemuru."
"Harga relatif stabil, ikan tongkol Rp 15 ribu per kilogram, ikan layang Rp 17 ribu per kilogram, ikan tengiri Rp 55 ribu per kilogram."