Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Kabupaten Semarang

140 Peternak di Kabupaten Semarang Terdampak Kasus PMK, 2.475 Ternak Mereka Terjangkit Saat Ini

Bantuan sembako dari partisipasi pihak swasta kepada peternak terdampak kasus PMK diserahkan di Pendopo Rumah Dinas Bupati Semarang.

Penulis: Reza Gustav Pradana | Editor: deni setiawan
PEMKAB SEMARANG
Bupati Semarang, Ngesti Nugraha menyerahkan bantuan sembako kepada penggaduh dan peternak hewan ruminansia terdampak PMK di Pendopo Rumah Dinas Bupati Semarang, Rabu (22/6/2022). 

TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN - Bupati Semarang, Ngesti Nugraha menyerahkan bantuan sembako kepada 140 warga penggaduh dan peternak hewan ruminansia terdampak kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kabupaten Semarang, Rabu (22/6/2022).

Bantuan yang berasal dari partisipasi pihak swasta itu diserahkan di Pendopo Rumah Dinas Bupati Semarang.

“Merebaknya PMK pada hewan ruminansia terutama sapi berdampak buruk pada kondisi ekonomi warga."

"Bantuan paket sembako ini direncanakan akan diberikan kepada warga terdampak kasus PMK," kata Ngesti Nugraha kepada Tribunjateng.com, Rabu (22/6/2022).

Baca juga: Polisi Punya 4 Petunjuk Pembuangan 94 Bangkai Kambing Terindikasi PMK di Sungai Kabupaten Semarang

Baca juga: Jumlah Kambing Dibuang ke Sungai Serang Semarang Jadi 94 Bangkai, Polisi Tahu Pelakunya: 3 Orang

Baca juga: Buruh Stres Sering Terdampak Rob Semarang Kawasan Pelabuhan Tanjung Emas

Baca juga: Maling Berpenampilan Santri Semarang Gagal Curi Motor, Tuntun PCX 2 KM Ternyata Pakai Keyless

Sementara itu, berdasarkan penuturan Kepala Dispertanikap Kabupaten Semarang, Wigati Sunu, terdapat 2.475 hewan ternak yang terjangkit virus PMK di wilayahnya.

Dari data, hewan ternak yang terjangkit PMK tersebar di 17 kecamatan.

Jumlah terbanyak ada di Kecamatan Getasan yang mencapai 989 sapi.

Wilayah lainnya, yakni Kecamatan Ungaran Barat ada 291 ekor, Tengaran 208 ekor, dan Pabelan 143 ekor.

Dua kecamatan yang tidak terdapat kasus PMK yakni Kecamatan Ungaran Timur dan Jambu.

"Kami terus memantau perkembangan dengan mengaktifkan Satgas Gerak Cepat Kasus PMK di tingkat kecamatan."

"Selain itu juga pengerahan bantuan medis untuk ternak terindikasi," tuturnya kepada Tribunjateng.com, Rabu (22/6/2022).

Seorang peternak (penggaduh) sapi, Yasroni (50) mengkhawatirkan harga sapi yang turun karena dampak PMK.

“Karena tidak mau makan, bahkan tidak bisa berdiri,” katanya. (*)

Baca juga: GOR Abirawa Batang Bakal Dilengkapi Fasilitas Line Portabel

Baca juga: Alhamdulillah Lancar Tanpa Kendala, 9.058 Pendaftar SMP Bisa Mengakses PPDB Online di Kendal

Baca juga: PAD Rusunawa Kota Pekalongan Tahun Ini Ditarget Rp 1 Miliar, Hingga Juni Tercapai Rp 548 juta

Baca juga: Segera Dibentuk Satgas Anti Narkoba Lingkup SMA/SMK di Karanganyar, Perda P4GN Sudah Disiapkan

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved