Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Banjir Rob

Warga Pesisir Semarang Tak Takut Kampung Bakal Tenggelam, Anggap Banjir Rob Seakan Keluarga

Ternyata ancaman banjir rob di kawasan pesisir Kota Semarang tak bikin goyah warganya.

Penulis: iwan Arifianto | Editor: Daniel Ari Purnomo
Tribun Jateng/ Budi Susanto
Dua orang warga RT 04 RW 15, Tambak Lorok, Kelurahan Tanah Mas, Semarang Utara, berjibaku untuk melewati genangan air yang mengepung jalan pemukiman, Selasa (16/11/2021). 

Ia pun mengenang, kampungnya mulai kenal rob di tahun 1997.

Kemudian di atas tahun 2015 kian parah.

Hal itu dipicu muara sungai banyak yang ditutup pemerintah.

Maksudnya, banyak muara sungai yang dialih fungsikan menjadi rumah pompa air.

Pengamatannya, pompa air ada di Tenggang, Cilosari Dalam, Kalibaru, Tanah Mas, dan lainnya. 

Kondisi itu kian memperparah banjir rob di wilayah pesisir Semarang.

Muara-muara itu sebenarnya menjadi jalan masuk atau tempat tampungan limpasan air pasang laut.

Namun adanya rumah pompa membentengi air laut sehingga tak dapat masuk ke muara sungai.

Sementara keberadaan rumah pompa hanya berfungsi mengatasi air hujan.

"Jadi rumah pompa tak efektif malah memperparah rob. Kalau mau solusi efektif dengan biaya rendah ya gali tuh sungai-sungai di Semarang biar ga dangkal," tuturnya. 

Menurutnya, kondisi sungai di Kota Semarang terhitung dangkal sehingga tak mampu limpasan air laut maupun air hujan.

Belum lagi dapat kiriman dari air wilayah atas.

"Ya solusi itu memang tidak dapat menghilangkan sepenuhnya rob tapi limpasan air pasang setidaknya tak semakin parah," jelasnya. 

Warga RT 9 RW 15 Tambak Lorok, Amron menuturkan, warga sebenarnya memiliki rasa takut kampungnya tenggelam.

Hanya saja mereka berpendapat Tambak  Lorok dapat diselamatkan berbeda dengan kondisi Demak dan Pekalongan.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved