Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Internasional

Sejarah Ini Jadi Alasan Mahathir Mohamad Sebut Kepulauan Riau Bagian dari Malaysia

Mantan Perdana Menteri (PM) Malaysia, Mahatir Mohamad membeberkan alasannya kenapa Kepulauan Riau harus diklaim Malaysia.

Editor: rival al manaf
AFP/KENA BETANCUR
Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad ketika berpidato dalam Sidang Umum ke-73 PBB di New York Jumat (28/9/2018). 

TRIBUNJATENG.COM, MALAYSIA - Mantan Perdana Menteri (PM) Malaysia, Mahatir Mohamad membeberkan alasannya kenapa Kepulauan Riau harus diklaim Malaysia.

Sebelumnya ia melontarkan kalimat kontroversial  pada Minggu, 19 Juni 2022 lalu.

Saat itu ia berujar seharusnya Malaysia meminta kembali Singapura dan Kepulauan Riau.

"Kita harusnya tak hanya meminta Pedra Branca dikembalikan, atau Pulau Batu Puteh, kita juga harus meminta Singapura pun Kepulauan Riau, mengingat mereka adalah bagian dari Tanah Melayu (Malaysia)," kata Mahathir.

Baca juga: Mahathir Sebut Malaysia Harus Klaim Kepri, KSP: Hingga Detik Ini Adalah Bagian dari Indonesia

Baca juga: Kondisi Terkini Mahathir Mohamad Mantan Perdana Menteri Malaysia

Baca juga: Catatan Impresif Fredyan Aktor Dibalik Kemenangan PSIS vs Persis

"Namun, tidak ada tuntutan apa pun dari Singapura. Sebaliknya, kami menunjukkan apresiasi kami kepada kepemimpinan negara baru bernama Singapura ini," tambahnya saat berpidato, Minggu (19/6/2022).

Tak hanya itu, dilansir dari Strait Times, Mahathir juga mengatakan bahwa Malaysia menganggap kemenangkan mereka atas sengketa pulau Sipadan dan Ligitan di lepas Kalimantan melawan Indonesia di Mahkamah Internasional (ICJ) adalah sesuatu yang berharga.

Menurut Mahathir, Singapura sebelumnya merupakan bagian dari Johor.

Mahathir juga mengatakan wilayah Malaysia pada masa lalu terbentang dari Tanah Genting Kra di Thailand, Kepulauan Riau, dan Singapura.

Wilayah Kepulauan Riau pada masa lalu memang bagian dari wilayah Kesultanan Johor.

Sedangkan Johor adalah bagian dari Kesultanan Malaka yang saat ini menjadi Malaysia.

Penjelajah Portugis kemudian datang dan menaklukkan kota pelabuhan Malaka pada 1511.

Dalam buku 'A History of Johore, Singapore, 1932' karya Sir Richard Olaf Winstedt, Kesultanan Johor menguasai sejumlah wilayah di masa kejayaannya.

Tapi, Mahathir tak berhenti di situ.

“Seharusnya kita tidak hanya menuntut agar Pedra Branca atau Pulau Batu Puteh dikembalikan kepada kita. Kita juga harus menuntut Singapura dan Kepulauan Riau, karena mereka adalah Tanah Melayu,” tambahnya yang disambut tepuk tangan meriah dari para hadirin.

Mantan PM Malaysia berusia 96 tahun, yang dikenal karena sejumlah pernyataan kontroversialnya itu berbicara.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved