Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Banyumas

Berawal Temukan 3 Ekor Lobster di Sungai, Kaeli Alatas Berhasil Budidayakan 60.000 Lobster Air Tawar

Salah satu Desa di Banyumas menjadi satu-satunya desa yang salah satu warganya sukses mengembangkan budidaya lobster air tawar sejak tahun 2014.

Penulis: Imah Masitoh | Editor: Catur waskito Edy
Tribunjateng.com/Imah Masitoh
Lokasi kolam budidaya lobster air tawar oleh Usaha Ekonomi Produktif (UEP) Desa Binangun, Kecamatan Banyumas, Jumat (24/6/2022).  

Setelah itu akan dipindahkan ke dalam kolam pembesaran setelah pembibitan. Dalam kolam ini akan dilakukan pembesaran dari ukuran 3-7 sentimeter. 

Nantinya untuk pertumbuhan lebih maksimal akan dipindahkan ke dalam kolam berukuran besar atau pada kolam tanah hingga panen. 
"Siap panen itu ukuran beratnya mencapai 1 kilogram," kata Kaeli. 

Pemberian makan dilakukan setiap 3 hari sekali. Untuk lobster yang berukuran kecil diberi makan toge dan cacing. Sementara lobster yang berukuran besar diberi makan talas yang dipotong-potong. 

Pemberian makan pur sebenarnya bagus hanya saja kalau di kolam permanen semen atau terpal bisa menyisakan residu yang mengakibatkan lobster mati. 

Biasanya kolam itu akan diisi ikan molly yang berukuran kecil untuk menghabiskan sisa makan dan mengurangi bau dari kolamnya. 

Kondisi cuaca juga mempengaruhi intensitas dalam penggantian air kolam. Saat kemarau penggantian air kolam dilakukan lebih cepat karena saat kemarau air akan mudah berkurang dan sisa makanan akan mudah mengendap. 

Lain halnya saat musim hujan durasi penggantian air kolam akan lebih lama karena sirkulasi air akan bertambah terus dengan air hujan tanpa harus menggantinya. 

"Yang penting air sudah keruh dan ada endapan-endapan segera diganti. Biasanya tidak sampai bersih sekali karena lobster akan stres karena suhu air yang sangat berbeda dengan sebelumnya," jelas Bambang. 

Harga jual lobster air tawar terbilang lebih mahal dibandingkan lobster laut. Hal ini karena lobster air tawar dianggap lebih rendah kolestrol. 

"Dipercaya kolestrol lebih rendah. Biasanya ada yang alergi bila makan lobster laut. Tapi saya sudah membuktikan sendiri saya tidak merasa gatal-gatal padahal saya juga punya alergi demikian," ungkapnya. 

Lobster yang dibudidayakan belum sepenuhnya dijual untuk konsumsi, karena saat ini fokus utamanya masih dalam pengembangbiakan. 

"Ada yang beli untuk konsumsi diambil setiap 2 minggu sekali, paling sekali ambil 2-3 kilogram. Dijual untuk bibitan ada juga biasanya yang indukan ukuran 5-7 sentimeter," tambahnya. 

Nantinya UEP Teman Sejati akan terus mengembangkan usaha ini ke ranah kuliner berbahan dasar lobster. Saat inipun sudah terdapat kedai olahan lobsternya yang sudah terkenal di kalangan pejabat Banyumas. (ima)

Baca juga: Cara Mengganti EKTP Hilang Secara Online

Baca juga: Jadwal Seleksi Mandiri Universitas Sebelas Maret Solo 2022

Baca juga: UPDATE : Basarnas Butuh Waktu 20 Menit Evakuasi Sopir Truk Boks Terjun Jurang Silayur

Baca juga: Wisata Pemandian Air Panas Cipari, Pengunjung Bisa Liburan Sekaligus Terapi 

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved