Berita Viral
Mahasiswi Dalangi Pembunuhan Seorang Pengusaha, Awalnya Ajak Ketemuan di Penginapan
Pelaku FK alias Caca alias Chelsea dalam kasus pembunuhan tersebut dibantu oleh tiga orang rekannya yang lain
TRIBUNJATENG.COM - Polisi akhirnya mengungkap siapa pelaku pembunuhan seorang pengusaha di Bandar Lampung.
Pada Sabtu (25/6/2022) sore mayat seorang pria ditemukan di Kampung Sinar Banteng, kecamatan Bekri, Lampung Tengah.
Dari hasil identifikasi, diketahui pria tersebut adalah Tarmizi (35), warga Kecamatan Rajabasa, Kota Bandar Lampung.
Ia diketahui sebagai penguasaha papan bunga, pencucian mobil dan penginapan.
Baca juga: Kabar Gembira untuk Pejuang NIK dan NI PPPK! Ini Rincian Formasi CPNS dan PPPK 2022
Baca juga: PSIS Semarang Vs Persib Bandung Jadi Final Idaman Piala Presiden 2022, Ini Perjalanan ke Sana
Saat ditemukan, mayat Tarmizi tertutup dedauman kering dan ranting kayu.
Selain itu, mayat pria berambut panjang tersebut masih mengenakan jam tangan warna putih garis hitam.
Serta menggunakan kaus dalam warna hitam serta celana dalam merah muda.
Dari hasil otopsi, Tarmizi diduga jadi korban pembunuhan.
Ditemukan beberapa luka lebam di bagian mata kanan serta luka di leher serta wajah.
Diduga ia tewas tiga hari sebelum ditemukan warga.
Direncanakan Kekasih Gelap Korban
Otak pembunuhan adalah kekasih gelap Tak memerlukan waktu lama, polisi berhasil menangkap empat pelaku pembunuhan Tarmizi.
Mereka adalah kekasih gelap korban yakni FK (21) alias CA, BG (22), AT (17), dan AD (18).
Polisi menyebut FK adalah otak pembunuhan Tarmizi.
FK adalah seorang mahasiswi perguruan tinggi swasta di Bandar Lampung.
Sementara BG adalah pacar FK. BG dan FK ditangkap di salah satu hotel di Ogan Komerinng Ilir, Sumatera Selatan.
Sementara pelaku AT adalah adik dari BG yang ikut membantu menghabisi nyawa Tarmizi.
Lalu AD adalah rekan AT yang tercatat sebagai warga Kecamatan Natar, Lampung Selatan.
Pelaku ajak kencan korban di penginapan
Pembunuhan terjadi pada Selasa (21/6/2022) malam.
Saat itu, Tarmizi dan FK membuat janji untuk bertemu di sebuah penginapan di Bandar Lampung.
Mereka kemudian berencana ke Pantai Sebalang, Lampung Selatan.
Lalu Tarmizi dan FK menjemput tiga pelaku lainnya yakni BG, AT dan AD.
Di tengah jalan, salah satu pelaku mencekik leher Tarmizi hingga pria 35 tahun itu pingsan.
Saat tahu korban belum tewas, para pelaku pergi ke daerah Bekri, Lampung tengah.
Mereka kemudian memukul kepala korban hingga tewas.
"Di lokasi ini, kepala korban dipukul menggunakan batu hingga tewas," kata Kapolres Lampung Tengah AKBP Doffie Fahlevi Sanjaya.
Untuk menghilangkan jejak, korban dikubur di lokasi pembunuhan.
Lalu para pelaku berpencar dan melarikan diri hingga akhirnya ditangkap oleh polsii.
Para pelaku ditangkap secara berurutan pada Senin (27/6/2022) hingga Selasa (28/6/2022). Untuk motif dan peran pelaku pembunuhan ini, baru akan diekspos Polres Lampung Tengah siang nanti.
Warga Kira Manekin
Sebelumnya diberitakan, Polda Lampung memberikan atensi terhadap kasus penemuan jasad di areal perbukitan Kampung Sinar Banten Kecamatan Bekri, Kabupaten Lampung Tengah, pada Sabtu (26/6/2022).
Penemuan jasad tersebut diduga menjadi korban tindak pidana pencurian dengan kekerasan (curas) alias begal.
"Saat ini penemuan jasad tersebut masih dalam penyelidikan. Yang jelas, jajaran Polda Lampung akan membackup Polres Lampung Tengah dalam pengungkapan kasus itu. Sudah kita kordinasikan dengan Polres Polres jajaran," jelas Dirkrimum Polda Lampung Kombes Pol Reynold Elisa Hutagalung, Minggu (26/6).
Sebelumnya, warga Kampung Sinar Banten geger dengan adanya penemuan mayat yang sudah membusuk di areal perbukitan itu.
Penemuan mayat yang hampir berbentuk belulang itu pertama kali ditemukan Ujang (57) warga Kampung Bumi Jaya, Kecamatan Anak Tuha, saat sedang mencari kayu bakar untuk kebutuhan memasak.
Saat ditemukan sekitar pukul 15.00 WIB, Ujang menceritakan, kondisi jasad dalam posisi sedikit terkubur tanah dan sudah tertutupi dedaunan.
Awalnya Ujang mengira kerangka tubuh manusia itu adalah manekin (patung/boneka peraga), karena sebagian tubuhnya yang terlihat hanya bagian kaki dan tangan, sementara bagian badan dan kepala sudah tertimbun tanah.
Namun, ia curiga itu adalah kerangka tubuh manusia karena di sekitaran kerangka tersebut masih mengeluarkan bau tak sedap seperti bangkai.
"Saya curiga kalau itu adalah jenazah manusia karena berbentuk seperti tangan dan kaki yang posisinya menghadap ke atas tanah," jelas Ujang.
Karena khawatir dan takut, lalu ia melaporkan penemuannya itu kepada sang anak, dan meminta sang anak untuk melihat jenazah yang ia temukan tersebut.
"Anak saya bilang supaya itu dilaporkan saja kepada perangkat kampung setempat dan pihak kepolisian di Pospol Bekri/Polsek Gunung Sugih," jelasnya.
Dievakuasi
Setelah ditemukan oleh seorang warga dan dilaporkan, jenazah tersebut lantas dievakuasi oleh pihak Polsek Gunung Sugih.
Pihak Polsek Gunung Sugih terlebih dahulu melakukan olah tempat kejadian perkara dan meminta keterangan saksi-saksi di sekitar tempat penemuan.
Setelah itu, jenazah yang sebagain tubuhnya sudah berbentuk kerangka tulang itu dibungkus dengan kantung jenazah berwarna oranye dan dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Demang Sepulau Raya.
Belum diketemukan identitas dari jenazah tersebut. Sejumlah warga di sekitaran lokasi pun mengatakan, tak ada warga setempat yang hilang sejak beberapa hari terakhir.
"Kalau warga di sekitar sini gak ada ya yang hilang anggota keluarganya, kemungkinan jenazah itu bukan orang dari kampung sini (Sinar Banten)," kata Edi, salah seorang warga setempat.
Warga juga mengetahui ada penemuan jenazah setelah pihak kepolisian dan ambulance masuk ke areal perbukitan untuk melakukan evakuasi jenazah untuk dipindahkan ke rumah sakit.
Pakai Jam
Adapun berdasarkan keterangan yang didapat di lapangan, jenazah yang ditemukan di Kampung Sinar Banten, Kecamatan Bekri, berjenis kelamin laki-laki.
Namun begitu, hanya sedikit identitas dan ciri-ciri dari jenazah yang diperkirakan sudah dalam kondisi tak bernyawa sejak tiga hari lalu yang bisa diketahui.
Pertama, jenazah diperkirakan berusia 30 tahun, berambut gondrong sebahu.
Selain itu jenazah juga mengenakan kaos dalam berwarna hitam dan mengenakan celana dalam berwarna Maroon.
Selain itu, pada bagian tangan sebelah kiri jenazah juga masih terpakai jam tangan berwarna putih dengan list berwarna hitam.
Sementara di bagian mata dan leher pada jenazah, seperti ada bekas lebam yang diduga bekas pikulan benda keras.
Bagian wajah jenazah sudah hancur sehingga sulit untuk dikenali.
Berdasarkan informasi yang didapat Tribun dari kerabat korban, korban ini merupakan warga Rajabasa, Bandar Lampung.
Menurut keterangan kerabat ini, empat hari lalu korban mengantar istrinya menggunakan mobil Fortuner ke Lampung Barat.
Kemudian korban pulang ke arah Bandar Lampung.
Namun ternyata korban tidak sampai-sampai ke rumahnya.
Sampai keluarga menerima kabar pada Sabtu kemarin, jika korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia dan mobil Fortuner-nya hilang.
(Kompas/Tribunlampung.co.id)