Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Hari Bhayangkara

Perkokoh Jiwa Kepahlawanan, AKBP Christian Tobing Ziarah ke Makam Kapolres Pati Pertama

Jelang peringatan Hari Bhayangkara, Polres Pati gela napak tilas perjuangan pahlawan.

Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: sujarwo
Humas Polres Pati
Kapolres Pati AKBP Christian Tobing beserta jajarannya menziarahi pusara Kapolres Pati Pertama, AKBP Agil Kusumadya, di Taman Makam Pahlawan Giri Dharma, Kamis (30/6/2022). 

TRIBUNMURIA.COM, PATI - Jelang puncak peringatan Hari Bhayangkara Ke-76 2022 yang mengambil tema “Polri Presisi Mendukung Pemulihan Ekonomi dan Reformasi Struktural untuk Mewujudkan Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh”, Polres Pati memaknai penuh khidmat dengan menggelar parade napak tilas perjuangan pahlawan di Wilayah Pati.

Adapun rangkaian kegiatan ter

Kapolres Pati AKBP Christian Tobing beserta jajarannya menziarahi pusara Kapolres Pati Pertama, AKBP Agil Kusumadya, di Taman Makam Pahlawan Giri Dharma, Kamis (30/6/2022).
Kapolres Pati AKBP Christian Tobing beserta jajarannya menziarahi pusara Kapolres Pati Pertama, AKBP Agil Kusumadya, di Taman Makam Pahlawan Giri Dharma, Kamis (30/6/2022). (Humas Polres Pati)

sebut diawali dengan ziarah rombongan ke Taman Makam Pahlawan Giri Dharma Pati, Rabu (29/6/2022). 

Kegiatan ini dipimpin oleh Kapolres Pati AKBP Christian Tobing dan dihadiri seluruh pejabat utama serta personel Polres Pati 

Kegiatan ini sebagai bentuk penghormatan kepada para pahlawan bangsa yang telah berjuang untuk Bangsa Indonesia.

Proses ziarah dikhususkan ke makam Kapolres Pati Pertama, yakni AKBP Agil Kusumadya.

"Beliau merupakan salah satu tokoh sangat penting yang mengingatkan pada peristiwa sejarah perjalanan bangsa Indonesia, yakni peristiwa 'Madiun Affair' tahun 1948," ujar Christian Tobing.

Di dalam rangkaian peristiwa pemberontakan PKI di Madiun, dua putra terbaik bangsa Indonesia telah gugur. 

Mereka adalah Kolonel Soenandar dan AKBP Agil Kusumadya. 

Ketika itu, mereka merupakan pucuk pimpinan TNI dan Polri di wilayah Karesidenan Pati pada masa itu, mereka diculik dan dibawa ke kawasan, tepatnya di Petak 112, Resor Pemangkuan Hutan (RPH) Jati Kusumo, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Kedungkambu, KPH Randublatung, Kabupaten Blora. 

Di kawasan hutan itulah mereka berdua dipaksa untuk menandatangani persetujuan gerakan pemberontakan PKI di Wilayah Pati.

Karena menolak, mereka lantas gugur sebagai kusuma bangsa dengan cara diikat di pohon jati lalu ditembaki dengan membabibuta dan sangat keji.

"Kegiatan ini merupakan wujud penghargaan dan penghormatan kami, terhadap para pahlawan bangsa yang telah berjasa memperjuangkan kemerdekaan. Dan juga banyak sesepuh yang tentunya dimakamkan di taman makam pahlawan ini, betapa penting bagi kita untuk memupuk rasa nasionalisme dan cinta tanah air yang dapat diimplementasikan dengan sinergitas antar stakeholder terkait dalam memelihara, menjaga, dan merawat stabilitas kamtibmas," terang Christian.

Selanjutnya, rombongan bergeser ziarah ke tempat kedua yaitu Monumen Brimob yang terletak di Jl. Raya Pati-Juwana Km 5 Dk. Cangkring, Desa Widorokandang, Kecamatan Pati.

Lokasi tersebut merupakan saksi bisu bukti adanya pertempuran sengit antara Polisi Istimewa (Mobrig) dengan Tentara Belanda (KNIL). 

Untuk mengenang peristiwa tersebut, dibangunlah Monumen Brimob tersebut yang di salah satu sisinya terdapat batu prasasti yang mencatatkan bahwa peristiwa tersebut terjadi pada tanggal 19 Desember 1948 pukul 16.00 WIB. 

"Momentum ini kami gunakan untuk menggugah semangat perjuangan sekaligus memanjatkan doa bersama untuk para pendahulu kami yang telah mengorbankan jiwa raga demi tegaknya NKRI," ujar Kapolres Pati.

Setelah dari Monumen Brimob, rombongan lanjut bertolak ke dermaga pelabuhan Juwana guna melaksanakan prosesi upacara tabur bunga di lautan lepas dengan menggunakan dua kapal KP IX 1024 milik Satpolair Polres Pati, KP IX 1016 milik Ditpolairud Polda Jateng, dua perahu karet, dan dua perahu nelayan. 

Bertindak selaku Komandan Upacara Kapolres Pati AKBP Christian Tobing dan sebagai Komandan Upacara Kasat Polairud AKP Daffid Paradhi.

Kegiatan tersebut sebagai wujud penghormatan atas pengorbanan para pahlawan dalam memperjuangkan tanah air dan sebagai bahan perenungan dalam melanjutkan perjuangan.

Dengan adanya rangkaian penghormatan ini, Kapolres Pati menekankan bahwa sebagai generasi penerus bangsa, semangat yang dikobarkan dan dicita-citakan oleh para pendahulu bangsa harus terus diperjuangkan untuk saat ini dan ke depan. 

Semangat itu harus dijadikan refleksi sebagai energi positif untuk terus memberikan yang terbaik untuk bangsa, negara, masyarakat, dan institusi Polri ke depannya.

"Kami terus melanjutkan apa yang telah beliau-beliau ukir dan menjadi warisan kita, serta akan terus kita perjuangkan untuk membawa institusi Polri menjadi lebih baik. Dan juga mengawal bangsa serta negara kita untuk terus melaksanakan programnya menuju Indonesia Emas tahun 2045," kata dia. 

Christian menambahkan, kegiatan napak tilas pahlawan ini juga meneladani ungkapan dari Presiden Pertama Republik Indonesia, Ir Soekarno, yaitu “Bangsa yang besar adalah bangsa yang bisa menghargai jasa para pahlawannya”. 

Salah satu cara menghargai jasa para pahlawan itu adalah dengan menapaktilasi jejak langkahnya, dan menyambangi lokasi yang dapat mengingatkan kita kepada jejak langkah pahlawan itu. (*)

 

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved