Berita Semarang
Update Proyek Ducting Kawasan Kota Lama Semarang, Diperluas Hingga Kampung Melayu dan Pecinan
Sistem ducting di Kawasan Kota Semarang rencananya juga akan diperluas hingga ke ke kawasan Kampung Melayu dan Pecinan Semarang.
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Progres proyek ducting atau memindahkan sarana utilitas ke bawah tanah di kawasan Kota Lama Semarang sudah berjalan 70 persen.
Pemindahan utilitas telekomunikasi ditargetkan rampung akhir Juli 2022.
Ketua Pengurus Wilayah Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet (APJII) Jawa Tengah, Dharmadi Hardo mengatakan, penyelesaian ducting di kawasan Kota Lama relatif lancar.
Hingga saat ini, progres sudah mencapai sekira 70 persen.
Ada tiga operator yang sudah selesai memindahkan utilitasnya dan melepas kabel yang ada di udara.
Baca juga: Resmi Dibuka! Warga Kota Semarang & Kabupaten Cilacap Bisa Daftar di Situs Subsidi Tepat MyPertamina
Baca juga: Rafael Siswa SLB Negeri Semarang Sangat Bersemangat Mengikuti Pembelajaran Tatap Muka
"Kami sudah koordinasi dengan teman-teman, ada tiga operator selesai."
"Kabel udara juga sudah dilepas."
"Sisanya, masih proses tarik kabel, pindah jaringan."
"Target akhir Juli 2022 selesai," terang Dharmadi kepada Tribunjateng.com, Senin (11/7/2022).
Menurutnya, tidak ada kendala dalam proyek pemindahan utilitas telekomunikasi di kawasan Kota Lama Semarang.
Hanya saja, kondisi tanah di kawasan tersebut berlumpur sehingga sistem ducting ini sempat kemasukan air lumpur.
Namun demikian, hal itu bisa diatasi.
Pemkot Semarang sigap membantu penyelesaian proyek ini.
Dishub Kota Semarang juga selalu melakukan pengaturan lalu lintas saat ada kendala.
Begitu pula DPU Kota Semarang juga turut membantu jika terjadi sumbatan di sistem ducting.
"Rata-rata setiap kali ketemu masalah, kami diskusi, eksekusi, paginya sudah lancar kembali."
"Jadi, kendala tidak begitu berarti," ujarnya.
Sistem ducting ini rencananya juga akan diperluas hingga ke ke kawasan Kampung Melayu dan Pecinan Semarang.
Pihaknya pun mendukung proyek ini untuk estetika kota yang lebih baik.
Pihaknya akan mengikuti jadwal dari Kementerian PUPR mengingat revitalisasi Kampung Melayu dan Pecinan dikerjakan oleh Pemerintah Pusat.
"Kota Lama Semarang ada tiga bagian."
"Little Netherlands, Kampung Melayu, dan Pecinan."
"Yang little Netherlands sudah berjalan sekira 70 persen."
"Setelah ini, kami ngikut dari PUPR mau ke Pecinan atau Kampung Melayu."
"Kalau tidak salah updatenya Kampung Melayu terlebih dahulu," jelasnya.

Baca juga: Warga Kabupaten Cilacap dan Kota Semarang Bisa Daftar di Situs Subsidi Tepat MyPertamina
Baca juga: Hendi Resmikan Destinasi Wisata Baru di Pura Agung Giri Natha Kota Semarang
Kepala Diskominfo Kota Semarang, Soenarto mengatakan, proyek ducting di Kota Semarang masih terus berproses dengan upaya bergerak bersama antara Pemkot Semarang bersama APJII dan Asosiasi Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi (APJATEL).
Karena Kota Lama Semarang menjadi pusat wisata, pengerjaan dilakukan mulai pukul 22.00 hingga pukul 04.00.
Di luar waktu tersebut, kondisi harus bersih dan bisa dilalui transportasi kembali.
Rencananya, sistem ducting akan dikembangkan ke Kampung Melayu dan Pecinan.
Pembangunan sistem ducting di dua kawasan tersebut dilakukan secara simultan sekaligus infrastrukurnya.
"Ini berproses."
"Skala prioritasnya di Little Netherland karena secara infrastruktur di sana sudah dibangun."
"Memang ada beberapa kali review mengingat ada yang berbelok dan lain-lain," ujarnya kepada Tribunjateng.com, Senin (11/7/2022).
Sistem ducting di kawasan Kota Lama Semarang ini, sambung dia, untuk mendukung estetika kota.
Terlebih, Kota Lama merupakan destinasi wisata yang tingkat kunjungannya semakin meningkat.
Diharapkan, dengan penataan kabel yang lebih baik akan semakin menarik untuk dikunjungi.
Sebelumnya, Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi mengatakan, upaya pembebasan kabel di udara tidak hanya direncanakan di kawasan Kota Lama Semarang.
Penanaman kabel melalui jalur ducting akan menyentuh kawasan segitiga emas di Kota Semarang.
Namun, dengan banyaknya masukan yang diberikan masyarakat, serta untuk memanfaatkan momentum peningkatan kunjungan wisata, kawasan Kota Lama kemudian secara khusus menjadi titik awal pengerjaan. (*)
Baca juga: Insentif GTT/PTT Karanganyar Diusulkan Rp 4,7 Miliar, Kebutuhan Periode Juli-Desember 2022
Baca juga: SMPN 1 Kudus Libatkan Siswa Memotong Hewan Kurban, Ini Alasannya
Baca juga: BREAKING NEWS, Kebakaran Aneka Jaya Kendal Jadi Tontonan Warga, Penyebab Belum Diketahui Pasti
Baca juga: Pengumuman Pemenang Lomba Video Kreatif Tertib Berlalu Lintas Itu Asyik