Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Purworejo

Pengukuran Lahan di Wadas Berkembang Dari Target Semula

Pengukuran bidang tanah, inventarisasi dan identifikasi tanam tumbuh serta bangunan di Desa Wadas tahap ke-2

Penulis: Imah Masitoh | Editor: Catur waskito Edy

TRIBUNJATENG.COM, PURWOREJO - Pengukuran bidang tanah, inventarisasi dan identifikasi tanam tumbuh serta bangunan di Desa Wadas tahap ke-2 sudah berlangsung dari tanggal 12-15 Juli 2022.

Tahapan ini dilakukan langsung oleh Panitia Pengadaan Tanah (P2T) Proyek Bendungan Bener, Kabupaten Purworejo di Wadas sebagai desa yang terdampak pembangunan proyek strategis nasional tersebut.

Kepala Desa Wadas, Fachri Setyanto mengucapkan apresiasi pada semua pihak yang mendukung kelancaran tahapan ini. Ia menuturkan kegiatan tersebut lanjutan dari kegiatan serupa yang dilaksanakan sebelum lebaran lalu. 

Beberapa ratus bidang di Desa Wadas direncanakan akan digunakan sebagai lokasi pengambilan material (quarry) pembangunan proyek strategis nasional Bendungan Bener yang lokasinya tak jauh dari desa itu.

Pengukuran tahap ke dua yang dilaksanakan saat ini berlangsung dengan kondusif dan lancar tanpa menimbulkan ketegangan di tengah warga. 

"Bahkan warga yang semula menolak sekarang malah minta ikut diukur. Semua sukarela. Tidak benar bila disebut ada tekanan dari kelompok preman dan sebagainya," kata Kades, Kamis pagi (14/7/2022).

Kades Fachri mempersilahkan semua pihak untuk mengamati situasi Wadas terkini secara langsung. Situasi kondusif di Wadas, menurutnya, sudah terjadi sejak dulu.

"Pada dasarnya warga desa kami ini baik-baik. Mereka petani dan peladang yang tidak pernah ada masalah sejak dulu, sebelum hadirnya pihak-pihak luar," tambahnya.

Sementara itu staf BPN Purworejo, Tukiran, mengatakan kegiatan inventarisasi dan pengukuran lahan, tanam tumbuh dan bangunan di Wadas terjadi pemekaran jumlah tanah yang diukur dari rencana semula.

"Ada pemekaran dari target semula. Hingga hari Rabu, target pengukuran 105 tapi bertambah menjadi 144 bidang. Hal ini disebabkan ada warga yang tiba-tiba mendatangi tim pengukur dan minta agar tanahnya ikut diukur. 

Akhirnya, petugas di lapangan mau tidak mau mengukur lahan warga tersebut. Masalah administrasi akan diurus belakangan. Yang terpenting kemauan mereka kita ikuti dulu," tandasnya.

Hasil pengukuran, inventarisasi dan identifikasi ini akan segera dimatangkan. Direncanakan, kompensasi pembayaran kepada warga akan dilaksanakan tiga bulan ke depan.

Terkait pengamanan kegiatan ini, Kapolres Purworejo, AKBP Fahrurozi menuturkan pihaknya menyiagakan personil atas dasar permintaan dari Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSO).

"Pengamanan dilakukan oleh Polres dibantu TNI. Sedangkan pembagian tugas Inventarisasi dan Identifikasi dibagi 5 tim, masing masing tim berjumlah 14 orang yang terdiri dari 2 orang Pengukur (BPN), 

2 orang Bangunan (PUPR), 4 orang tanam tumbuh (Dinas Pertanian), 2 orang Polri dan 4 orang pendamping dari warga Wadas," kata Kapolres dalam keterangan tertulis.

Fahrurozi menolak anggapan bila kegiatan inventarisasi dan pengukuran diwarnai intimidasi dan ketegangan.

"Semua tidak benar. Pengamanan kita komunikasikan dengan semua pihak termasuk dengan kelompok yang semula menolak. Semua kegiatan berjalan lancar dan saya mengucapkan terima kasih atas dukungannya," imbuhnya. (ima)

Baca juga: Pos Pantau Lalu Lintas Hewan Ternak Karanganyar Dibentuk, Tidak Punya SKH Silakan Balik ke Kota Asal

Baca juga: Ikadin Jawa Tengah Perkuat Sinergi Kemitraan 

Baca juga: Cabuli Anak di Bawah Umur, Gamer Cabul Asal Bekasi Berhasil Diringkus di Jepara

Baca juga: Ganjar Pranowo Gandeng KPPU Tekan Inflasi di Jateng 4,97 Persen

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved