Berita Regional
Buntut Tewasnya Brigadir J, Kapolri Jenderal Sigit Nonaktifkan Irjen Sambo, Ini Sosok Penggantinya
Kapolri Jenderal Listyo Sigit akhirnya turun tangan dalam kasus penembakan Brigadir J oleh Bharada E hingga tewas.
"Apanya yang tidak pantas dan layak bagi orang itu ya anakku. Terlalu sayang mama. Jadi cemburunya orang itu karena bapak dan ibu itu menyayangi kalian. Karena perbuatanmu yang jujur itunya anaknya," kata Rosti Simanjuntak.
Mengenang kebaikan mendiang putranya, Rosti Simanjuntak terkenang dengan Brigadir J yang rela melakukan apa saja untuk keluarga.
"Pas ulang tahun adikmu, kau buatnya meriah anakku. Disediakan segala hidangan, padahal enggak bisa aku seperti itu," ucap Rosti Simanjuntak.
"Histeris sekali aku melihat kau diperlakukan seperti ini anakku. Padahal mamakmu enggak bisa melihatmu, enggak bisa ku tolong kau anakku," sambungnya.
Kronologi Kejadian
Diwartakan sebelumnya, Brigadir J tewas dalam insiden baku tembak di rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo di Jakarta.
Peristiwa itu terjadi di Kompleks Polri Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan, Jumat (8/7/2022) sekira pukul 17.00 WIB.
Perihal kasus yang menewaskan Brigadir J, Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan turut angkat bicara.
Dilansir TribunnewsBogor.com dari TribunJambi.com, Brigjen Pol Ahmad Ramadhan mengungkap kronologi Brigadir J meninggal dunia usai ditembak.
Awalnya, Brigadir J masuk ke kamar Irjen Ferdy Sambo yang memang sedang tidak ada di rumah.
Di dalam kamar tersebut hanya ada istri Irjen Ferdy Sambo.
Saat tengah berada di kamar tersebut, Brigadir J diduga hendak melakukan pelecehan terhadap istri Kadiv Propam Polri.
Istri Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo langsung berteriak minta tolong begitu mendapat perlakuan tak mengenakan dari Brigadir J.
Teriakan dari istri Kadiv Propam itu lantas didengar Bharada E yang merupakan aide de camp (ADC) atau asisten pribadi Irjen Ferdy Sambo.
Kala itu Bharada E sedang berada di lantai atas rumah Irjen Ferdy Sambo.