Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Penembakan Istri Anggota TNI

Kopda Muslimin Otak Penembakan Istri TNI Kelola Tempat Judi Togel, di Situ Bertemu Eksekutor

Terungkap Kopda Muslimin otak penembakan istri TNI di Banyumanik ternyata juga mengelola tempat judi togel.

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Terungkap Kopda Muslimin otak penembakan istri TNI di Banyumanik ternyata juga mengelola tempat judi togel.

Di tempat itu pula, Kopda Muslimin mengenal salah satu eksekutor yakini Sugiono alias babi.

Ketika dihadirkan di Polrestabes Semarang, Rabu (27/7/2022), Babi menjelaskan awal ia berkenalan dengan Kopda Muslimin.

Babi menerangkan telah lama mengenal Kopda Muslimin.

Baca juga: Kopda Muslimin Belum Menyerahkan Diri, Otak Pembunuhan Berencana di Semarang, TNI: Pasti Dipecat

Baca juga: Terungkap Sumber Kekayaan Kopda Muslimin Hingga Mampu Bayar Penembak Istri di Banyumanik Rp 120 Juta

Baca juga: Penyebab Autopsi Ulang Brigadir J Sulit Dilakukan Diungkap Tim Dokter Forensik

Petugas gabungan sedang olah TKP lanjutan pada Kamis (21/7/2022), atas kasus penembakan istri anggota TNI Arhanud di Jalan Cemara  III Nomor 7 RT 08 RW 03 Kelurahan Padangsari, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang.
Petugas gabungan sedang olah TKP lanjutan pada Kamis (21/7/2022), atas kasus penembakan istri anggota TNI Arhanud di Jalan Cemara  III Nomor 7 RT 08 RW 03 Kelurahan Padangsari, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang. (POLDA JATENG)

 

Dia mulai mengenal dekat sejak istrinya bekerja di konter ponsel dan judi togel yang dikelola Kopda Muslimin.

"Terus teman saya juga ikut kerja," ujarnya saat dihadirkan mensinkronkan keterangan di Polrestabes Semarang, Rabu (27/7/2022). 

Kedekatannya dengan Kopda Muslimin tidak membuatnya sungkan.

Bahkan dia dengan Muslimin telah biasa mabuk dan tongkrong bersama.

Kedekatan itu juga membuatnya beberapa kali bertemu dengan istri Kopda Muslimin Rina Wulandari.

Hal itu juga yang membuat Babi tak tega saat diminta Kopda Muslimin untuk menembak kepala istrinya  di Jalan Cemara III RT 3 RW 8 Kelurahan Padangsari Kecamatan Banyumanik Kota Semarang.

"Dia pertama meminta membunuh tapi saya tidak mau. Saya ngomong ke gondrong (Agus Santoso) tidak mau ikut campur hal itu," tutur dia  

Dirinya tidak mengira jika akhirnya menjadi eksekutor istri Kopda Muslimin. Awalnya eksekusi tersebut akan dilakukan Gondrong yang membelikan senjata api.

"Tapi barangnya saya bawa tiba-tiba saya disuruh menembak," kata dia.

Uang Pinjam Mertua

Ciri-ciri pelaku tersebut diterangkan oleh Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar didampingi Dandim 0733 Kota Semarang Letkol Honi Hanava
Ciri-ciri pelaku tersebut diterangkan oleh Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar didampingi Dandim 0733 Kota Semarang Letkol Honi Hanava (Tribun Jateng/ Rahdyan Trijoko Pamungkas)

Seperti diketahui Kopda Muslimin membayar empat pelaku eksekusi penembakan dengan uang Rp 120 Juta sebagai bayaran untuk membunuh istrinya sendiri.

Kapolda Jawa Tengah Irjen Ahmad Luthfi, di Mapolda Jateng mengatakan, saat korban R dibawa ke rumah sakit, Kopda Muslimin masih menemani.

Tak berselang lama, Kopda Muslimin melakukan transaksi dengan para eksekutor.

"Ada uang Rp 120 juta untuk kompensasi kepada para pelaku," kata dia.

Fakta yang mengejutkan lainnya, ternyata uang yang diberikan kepada para penembak diduga berasal dari mertua Kopda Muslimin yang seharusnya dibayarkan untuk biaya rumah sakit istrinya.

"Jadi salah satu pegawai di rumah Kopda Muslimin ini ditelepon untuk meminta uang kepada ibu mertuanya guna biaya rumah sakit," kata Kapolrestabes Semarang Kombes Pol.Irwan Anwar dikutip dari Antara, Rabu (27/7/2022).

Kopda Muslimin memerintahkan pegawai di rumahnya untuk mengambil uang Rp 120 juta dari ibu mertua dengan alasan untuk pengobatan istri.

Baca juga: 7 Arti Mimpi Ujian, Berkaitan dengan Cobaan dan Kecemasan

Baca juga: Transfer Termewah Jose Mourinho di AS Roma, Perkenalan Dybala Didatangi Puluhan Ribu Fans

Baca juga: VideoIsak Tangis Keluarga Tegal Sambut Kedatangan Jenazah Korban Mutilasi, Ada yang Pingsan

Kemudian Kopda Muslimin kembali memerintahkan untuk meminta tambahan Rp 90 juta dengan alasan tambahan biaya rumah sakit yang kurang.

"Ternyata Rp120 juta itu diberikan kepada para pelaku penembakan, sedangkan Rp90 juta digunakan untuk melarikan diri," katanya.

Seperti diketahui, pada Senin (18/7/2022) yang lalu terjadi penembakan di sebuah perumahan Banyumanik, Kota Semarang, Jawa Tengah.

Korban merupakan istri prajurit TNI Kopda Muslimin yang saat ini masih dalam pengejaran tim gabungan TNI dan Polri. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved