Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kriminal

Isi Percakapan Telepon Kopda Muslimin dengan Kabul, Katakan Semua Sudah Terlambat

Kopda Muslimin terdengar menangis dan melontarkan sedikit alasan mengapa dirinya tega melakukan hal tersebut kepada istrinya.

Editor: deni setiawan
KOMPAS.com/Tangkap layar YouTube Kompas TV
Kopda Muslimin ditemukan tewas, diduga sebagai dalang di balik penembakan istrinya. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Sebuah percakapan yang diduga Kopda Muslimin, otak pembunuhan berencana terhadap istrinya beredar di media sosial.

Percakapan via telepon itu dilakukan bersama pekerjanya bernama Kabul.

Dalam translate percakapan tersebut, Kopda Muslimin terdengar menangis dan melontarkan sedikit alasan mengapa dirinya tega melakukan hal tersebut kepada istrinya.

Sang pekerja bernama Kabul itu pun berupaya terus membujuk Kopda Muslimin untuk pulang ke rumah.

Namun beberapa kali bujukannya tak mempan, Kopda Muslimin enggan pulang dan menitipkan anak-anaknya kepada Kabul.

Baca juga: Komandan Pomdam IV Diponegoro Ungkap Hasil Autopsi Kopda Muslimin

Baca juga: Kematian Kopda Muslimin Tak Mempengaruhi Proses Hukum 5 Eksekutor Penembak Rina Wulandari

Beberapa waktu lalu heboh beredarnya rekaman telepon diduga Kopda Muslimin yang menelepon pekerja di rumahnya bernama Kabul.

Dalam video yang beredar di media sosial dari akun Instagram @infokomando.official, Kabul sedang menelepon Kopda Muslimin yang bercerita dengan menangis.

Dikutip dari percakapan keduanya, Kabul meminta agar Kopda Muslimin pulang.

Namun anggota TNI tersebut menangis dan mengaku sudah terlambat untuk pulang.

"Wes telat Bul, nak aku bali (Sudah telat bul kalau aku pulang)," tutur pria yang diduga Kopda Muslimin itu.

Namun, Kabul tetap bersikeras membujuk pria itu untuk pulang.

Dalam video tersebut, Kabul menyebut anak-anak pria itu membutuhkan dirinya.

"Belum Pak, anu anak-anak butuh bapak loh," tuturnya.

"Iya aku juga tahu Bul, ada Keke, aku juga sedih Bul, ada Beril masih kecil Bul, tolong dijaga ya Bul," tuturnya sambil menahan tangis.

Meski sudah dibujuk untuk pulang demi anak-anaknya, Kopda Muslimin justru meminta agar Kabul bisa menjaga dan menjadi paman yang baik.

"Iya Pak pulang Pak, butuh Pak mereka Pak sama Bapak," kata Kabul.

"Kamu jadi Om yang baik ya Bul, buat mereka Bul," jawab pria tersebut.

DIJAGA KETAT: Detik-detik evakuasi jenazah Kopda Muslimin di Trompo, Kendal yang disaksikan langsung Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi, Kamis (28/7/2022).
DIJAGA KETAT: Detik-detik evakuasi jenazah Kopda Muslimin di Trompo, Kendal yang disaksikan langsung Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi, Kamis (28/7/2022). (TribunJateng.com/Saiful Ma'sum)

Baca juga: Kopda Muslimin Simpan Uang Ratusan Juta di Kaleng Kerupuk, Fakta Baru Dibeberkan Polisi

Baca juga: Profesi Wanita Idaman Lain Kopda Muslimin, Menolak Saat Diajak Melarikan Diri Pasca Penembakan

Dalam percakapan selanjutnya, Kopda Muslimin mengungkapkan bahwa dirinya tidak kuat karena wanita disebutnya ibu atau diduga istrinya itu sering memarahinya.

"Aku wis nyerah Bul," ujarnya sambil menangis.

"Ibu galak Bul."

"Ibu nyeneni aku terus (Ibu galak bul. Ibu memarahi aku terus)," jelas pria itu.

Di akhir percakapan itu, pria tersebut semakin menegaskan jika dirinya tidak bisa pulang kembali.

Namun, Kabul tetap bersikeras mengajak pria itu agar pulang menemui perempuan yang diduga istrinya.

"Pulang Pak."

"Dibicarakan dulu Pak," kata Kabul.

"Sama siapa?" jawab pria itu.

"Sama ibu," balas Kabul.

Diberitakan sebelumnya, Kopda Muslimin ditemukan tewas diduga menenggak racun dan mengalami muntah-muntah sebelum akhirnya meregang nyawa.

Jenazah Kopda Muslimin pun sudah dibawa ke RS Bhayangkara Semarang untuk dilakukan autopsi.

Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi mengatakan, penyebab kematian Kopda Muslimin akan diketahui setelah hasil autopsi keluar.

"Kemudian dari Inafis, dari POM melakukan olah TKP untuk memastikan meninggalnya korban yang nanti secara yuridis formal akan dilakukan otopsi atas persetujuan keluarga atas penyebab kematiannya sendiri," paparnya. (*)

Artikel ini telah tayang sebelumnya di Kompas.com berjudul "Wis Telat Bul..." Ungkapan Kopda Muslimin Telepon Pekerja Sebelum Meninggal

Baca juga: Nostalgia Anies Baswedan di Pernikahan Putri Sulungnya, Dua Kemiripan Soal Jodoh dan Adat Yogyakarta

Baca juga: Ini Kata KPU Kota Semarang, Sosialisasikan Mekanisme Pendaftaran Parpol Pemilu 2024

Baca juga: Target Akhir Tahun PUDAM Tirto Panguripan Kendal, Bisa Dapatkan 2.200 Pelanggan Baru

Baca juga: AKP Isnovim Chodariyanto Jabat Kasat Reskrim Polres Pekalongan, AKP Subroto Geser ke Wonogiri

Baca juga: PKPU Nomor 4 Tahun 2022 Disosialisasikan di Purbalingga, Begini Gambarannya

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved