Guru Berkarya
Mengembangkan Kolaborasi dalam Pembelajaran Matematika dengan Model STAD
Matematika merupakan salah satu pelajaran yang dianggap susah dan membosankan oleh sebagian siswa.
Penulis: Abduh Imanulhaq | Editor: galih permadi
Membimbing kelompok-kelompok belajar yang telah terbentuk pada saat mereka mengerjakan tugas.
Kelima, Evaluasi. Mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari atau meminta kelompok presentasi hasil kerja. Keenam, Memberikan penghargaan. Menghargai upaya hasil belajar baik upaya individu maupun kelompok.
Kelebihan model STAD antara lain: Pertama, Meningkatkan kepecayaan diri dan kecakapan individual. Kedua, Interaksi sosial terbangun dalam kelompok, siswa dapat dengan sendirinya belajar ketika bersosialisasi dengan lingkungannya (rekan kelompoknya).
Ketiga, Siswa diajarkan untuk membangun komitmen dalam mengembangkan potensi kelompoknya. Keempat, Mengajarkan untuk menghargai orang lain dan saling percaya.
Kelima, Aktif berperan sebagai tutor sebaya untuk lebih meningkatkan keberhasilan kelompok.
Sementara kekurangannya adalah sebagai berikut: Pertama, Menyita waktu yang cukup lama.
Kedua, Siswa yang memiliki tingkat akademik lebih unggul cenderung enggan apabila disatukan dengan temannya yang kurang. Kemudian, siswa yang akademiknya lebih rendah akan merasa minder ketika disatukan dengan temannya yang pandai.
Pembelajaran matematika menggunakan metode STAD cukup menyenangkan dan mengajarkan siswa untuk saling berbagi dan mengerti kemampuan satu sama lain.
Oleh karena itu penggunaan metode ini dianjurkan dalam pembelajaran matematika di kelas tinggi.(*)