Berita Internasional
Makam Berusia 2.600 Tahun Milik Komandan Tentara Bayaran Ditemukan di Mesir
Pria tersebut, menurut ahli, adalah komandan tentara bayaran bernama Wahibre-mery-Neith.
TRIBUNJATENG.COM - Sebuah makam berusia 2.600 tahun milik seorang pria berstatus tinggi ditemukan arkeolog di Mesir.
Pria tersebut, menurut ahli, adalah komandan tentara bayaran bernama Wahibre-mery-Neith.
Makamnya ditemukan di Abusir, beberapa kilometer di selatan pekuburan raksasa Saqqara, Mesir.
Baca juga: Benda Diduga Kondom Ditemukan di Makam Raja Mesir, Arkeolog: Ada Jejak DNA Firaun
Menariknya, ahli juga menemukan tempat pembalseman di makam yang ditemukan pada tahun 2021 itu.
Di tempat pembalseman terdapat lebih dari 370 toples tembikar yang berisi bahan-bahan yang digunakan dalam proses mumifikasi sang komandan.

Hal tersebut menurut tim peneliti Mesir dan Ceko yang terlibat dalam penelitian, menjadikan tempat pembalseman tersebut sebagai terbesar yang pernah ditemukan di Mesir.
Dikutip dari Live Science, Jumat (29/7/2022) perampok kuburan sebenarnya telah mencuri mumi Wahibre-mery-Neith di masa lalu, tetapi para arkeolog menemukan sisa-sisa sarkofagusnya dengan hieroglif tertulis di atasnya.
Hieroglif ini kemudian yang membuat peneliti mengetahui identitasnya.
Selain itu identitas juga berhasil diketahui peneliti berdasarkan pada kutipan bagian dari bab 72 Kitab Orang Mati yang menggambarkan 'kebangkitan orang yang meninggal dan kepergiannya ke alam baka'.
Lebih lanjut, dalam perannya sebagai komandan pasukan tentara bayaran Mesir kuno, Wahibre-mey-Neith akan mengawasi dan memerintahkan tentara bayaran lain yang datang dari pulau-pulau Aegean dan Asia Kecil.
Komandan bayaran ini diperkirakan hidup pada akhir dinasti ke-26 (sekitar tahun 688 SM hingga 525 SM) atau awal dinasri ke-27 (525 SM hingga 404 SM).
Selain itu meski ada pengaruh asing, Wahibre-mery-Neith tampaknya merupakan keturunan lokal.
Namun Miroslav Barta, direktur penggalian Ceko di Mesir masih belum mengetahui mengapa ia dimakamkan dengan cara pembalseman Mesir.
"Ini adalah pertanyaan yang sulit dan pada tahap analisis ini kita tak tahu," katanya.
Komandan juga dikuburkan dengan 402 patung shabti faience (keramik berlapis kaca).
Orang Mesir kuno percayam bahwa shabti bekerja untuk orang yang meninggal di akhirat dan mereka biasanya ditemukan di makam Mesir.
Temuan juga termasuk scarab hati, jimatm dan ostracon (pecahan tembikar) bertuliskan lebih banyak mantra dari Kitab Orang Mati.
Komentar ahli lain
Beberapa ahli berkomentar soal temuan makam sang komandan.
Mereka menganggapnya sebagai penemuan yang menarik.
"Ini merupakan penemuan yang penting, menarik, dan paling disambut, meskipun tak unik di bidang ini.
Arkeolog Ceko sudah bekerja di Abusir selama lebih dari dua puluh tahun dan menemukan beberapa makam pejabat tinggi pada akhir dinasti ke-26 dan awal ke-27," papar Gunter Vittmann, profesor Egyptology di Julius Maximilian University of Wurzburg, Jerman.
Sementara itu Daniel Gomez-Castro, sejarawan yang meneliti dan menulis tentang tentara bayaran Yunani di dunia kuno mempertanyakan soal tak adanya keberadaan baju besi atau senjata di makam.
Hal itu kemudian membuatnya berspekulasi, bahwa mungkin saja Wahibre bukan seorang komandan medan perang, melainkan seorang pejabat politik yang menangani tugas-tugas administratif, misalnya saja memastikan para tentara bayaran mendapatkan upahnya.
Lalu jika Wahibre hidup pada masa ketika Persia menguasi Mesir, ia bisa saja menjadi kerabat Dinasti, seseorang yang ditunjuk oleh Persia dan memiliki otoritas lokal. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Arkeolog Temukan Makam Komandan Tentara Bayaran Mesir Kuno"
Baca juga: Penjelajah Temukan Lubang Misterius Berjejer di Dasar Laut Atlantik