Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Seperti Ini Detail Persenjataan dan Tugas KRI Spica 934 Kapal Penjelajah Milik TNI AL 

KRI Spica bersandar di Dermaga Samudera 2 Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.

Penulis: budi susanto | Editor: sujarwo
Tribun Jateng/Budi Susanto
Penampakan kapal selam tanpa awak atau Autonomous Underwater Vehicle (AUV) bertipe Kongsberg Maritimes Hugin 1000, yang merupakan fitur tercanggih KRI Spica 934. AUV tersebut tengah dilakukan pemeriksaan oleh anggota TNI AL, ketika KRI Spica bersandar di Dermaga Samudera 2 Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Selasa (2/8/2022). 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - KRI Spica bersandar di Dermaga Samudera 2 Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.

Kapal tempur milik TNI AL itu bersandar sekitar pukul 07.30 WIB.

KRI berjenis Multi Purpose Research Vessel (MPRV) itu memiliki panjang 60 meter dengan lebar 11,3 meter.

Dengan persenjataan lengkap dan puluhan personel, KRI Spica jadi perhatian masyarakat kala bersandar.

Kapal dengan nomor lambung 934 itu dibuat di galangan OCEA, Les Sables-d'Olonne, Prancis pada 2015 silam.

KRI Spica juga dinobatkan sebagai kapal dengan peralatan tercanggih di Asia yang memiliki peralatan hidro oseanografi.

KRI Spica ditumpangi oleh 47 personel, yang memiliki keahlian khusus dalam bidang hidro oseanografi.

Menyoal nama KRI tersebut, Komandan KRI SPICA 934, Letkol Laut (P) Indragiri Yani, menerangkan, nama tersebut diambil dari nama bintang yang paling terang pada rasi bintang Virgo, yaitu Spica.

"Kapal ini dipersenjatai dua senapan mesin berat berkaliber 12,7 milimeter, yang sanggup menjangkau jarak 500 meter yang merupakan senjata anti permukaan," paparnya, Selasa (2/8/2022).

KRI Spica dengan nomor lambung 934 yang merupakan kapal TNI AL tercanggih di Asia, saat bersandar di Dermaga Samudera 2 Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Selasa (2/8/2022).
KRI Spica dengan nomor lambung 934 yang merupakan kapal TNI AL tercanggih di Asia, saat bersandar di Dermaga Samudera 2 Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Selasa (2/8/2022). (Tribun Jateng/Budi Susanto)

Selain itu, Letkol Laut (P) Indragiri menerangkan, satu meriam rheinmetall berkaliber 20 milimeter juga dibenamkan pada depan kapal.

"Senjata tersebut bisa menjangkau jarak 2 hingga 3 kilometer, dan lebih efektif menembak sasaran," katanya.

Menurut Letkol Laut (P) Indragiri, yang paling istimewa, KRI Spica ditunjang dengan perangkat single beam echo sounder jenis Kongsbergs EA600 dan multibeam systems EM2040 serta EM302. 

"Sebagai kapal riset dan survei, KRI Spica memiliki kapal selam tanpa awak atau Autonomous Underwater Vehicle (AUV) bertipe Kongsberg Maritimes Hugin 1000. Perangkat tersebut sering disebut Remotely Operated Vehicle (TOV) yang bisa menjalankan misi survei bawah air hingga kedalaman 1.000 meter," terangnya.

Ia juga menyebutkan, KRI Spica telah melaksanakan sejumlah misi baik pemetaan, survei hingga misi pencarian.

"Seperti pencarian black box pesawat Lion Air di Laut Jawa beberapa waktu lalu, ekspedisi Jala Citra 2021 Aurora, dengan hasil penemuan beberapa gunung bawah laut Halmahera. Lalu sejumlah misi survei untuk memastikan keselamatan jasa navigasi laut," imbuhnya.

KRI Spica ditenagai dua mesin diesel 8V 4000 M53 untuk dua propeller, kapal ini bisa melaju hingga kecepatan maksimum 14 knots. 

Sementara untuk jarak jelajahnya mencapai 4.400 nautical mile pada kecepatan 12 knots, dan mampu menghadapi gelombang laut sampai level sea state six.

KRI Spica juga bisa menjelajah selama 20 hari tanpa berhenti saat melaksanakan tugasnya. (*)

 

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved