Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Suami Istri Produksi dan Edarkan Uang Palsu, Aan Untung Rp 30 Juta Jual Uang Palsu Sebanyak 90 Juta

Pasangan suami istri produksi dan edarkan uang palsu di wilayah Kabupaten Temanggung.

Penulis: rahdyan trijoko pamungkas | Editor: sujarwo

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pasangan suami istri (pasutri) produksi dan edarkan uang palsu di wilayah Kabupaten Temanggung.

Pelaku diketahui bernama Aan Prasetiawan dibantu istrinya bernama Ina Sukmawati.

Pasutri tersebut  mengedarkan uang palsu dibantu tersangka Adiyitia Aji (32) dan Nurfina Marwadah.

Aan mengaku mencetak uang palsu dilakukan sejak bulan September 2021. Dirinya belajar membuat uang palsu secara otodidak.

"Saya belajar dari internet, dan youtube," tuturnya saat dihadirkan pada rilis ungkap kasus menonjol bulan Juli 2021 di Loby Mapolda Jateng, Selasa (2/8/2022).

Menurutnya, kertas untuk membuat uang palsu tersebut dibelinya di toko buku. Jenis kertas yang digunakan adalah NPR.

"Kemudian dicetak hasilnya hampir mirip," tutur dia.

Dirinya mengaku menjual uang palsu tersebut 1 banding 3. Setiap uang palsu 3 juta dijual seharga Rp 1 juta.

"Uang palsu itu sudah dijual sekitar 90 juta dan keuntungan saya Rp 30 juta. Uang itu dijual melalui online dan dikirim lewat ekspedisi," jelasnya.

Sementara itu tersangka Nurfina mengaku membeli uang tersebut di Kediri. Uang itu dibeli dari Aan.

"Saya beli uangnya di Kediri. Saya bukan membuat uang," ujarnya.

Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi tunjukan barang bukti hasil pengkapan kasus menonjol selama bulan Juli 2022, Selasa (2/8/2022). Satu diantaranya barang bukti yang dicetak dan diedarkan oleh pasutri.
Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi tunjukkan barang bukti hasil penangkapan kasus menonjol selama Bulan Juli 2022, Selasa (2/8/2022). Satu di antaranya barang bukti uang palsu yang dicetak dan diedarkan oleh pasutri. (Tribun Jateng/Rahdyan Trijoko Pamungkas)

Dirreskrimum Polda Jateng, Kombes Pol Djuhandani Rahardjo Puro menuturkan tersangka mampu mencetak 10-19 juta. Aksinya tersebut dilakukan setiap malam.

"Kami berkoordinasi dengan Polda lain karena pelaku menawarkan tidak hanya di Jawa Tengah saja. Pelaku menjual uang palsu ke pengedar. Jadi mencetak lalu diedarkan melalui pengedar di bawahnya," ujarnya.

Dikatakannya pelaku mencetak uang palsu hampir 9 bulan. Menurut keterangan pelaku menjual uang palsu itu hingga luar Jawa.

"Oleh sebab itu kami berkoodinasi dengan Polda lain apakah peredaran uang palsu tersebut beredar hingga luar Jawa," ujar dia.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved