Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Tribun Sejarah

Kisah Kelam Para Gundik dan Pelayan Dikubur Hidup-hidup untuk Menemani Mayat Sang Raja

Kisah kelam pernah dialami pelayan hingga para perempuan muda yang dipaksa menjadi gundik raja harus mengalami nasib mengerikan.

GOOGLE
Ilustrasi makam 

TRIBUNJATENG.COM -- Kisah kelam pernah dialami pelayan hingga para perempuan muda yang dipaksa menjadi gundik raja harus mengalami nasib mengerikan.

Para wanita muda yang dijadikan gundik ini dikubur hidup-hidup untuk menemani Sang Raja yang meninggal dunia di makamnya.

Tidak hanya gundik tapi juga para pelayan istana yang melayani tuannya.

Selama berabad-abad, kekaisaran China melanggengkan budaya penguburan yang brutal.

Yakni dengan mengorbankan sejumlah banyak nyawa untuk menemani orang yang meninggal di akhirat.

Misalnya saja di kuburan kaisar pertama pendiri dinasti Qin (221 – 206 SM), Qin Shi Huang.

Selain dilengkapi dengan 9.000 patung tentara terakota yang begitu banyaknya, ternyata para arkeolog juga menemukan hal lainnya.

Ternyata di sana juga ada sisa-sisa ribuan manusia yang dulunya dikubur hidup-hidup untuk menemani sang kaisar di alam baka.

Jiwa-jiwa malang ini meninggal sebagai bagian dari ritual xunzang atau renxun.

Praktik ini terjadi di sebagian besar dinasti kekaisaran China, bahkan hingga yang terbaru, Qing (1616 – 1911), meskipun ada upaya untuk menghantikannya berulang-ulang kali.

Menurut catatan sejarah, setelah Qin Shi Huang meninggal, putranya sekaligus penerusnya Huhai, memerintahkan prajuritnya untuk mengeksekusi dan mengubur semua selir yang tidak pernah melahirkan.

Tidak ada penjelasan secara pasti berapa banyak orang yang meninggal oleh perintah ini, tapi yang pasti jumlahnya tak main-main besarnya.

Melansir The World of Chinese, sekarang dari 99 makam kecil yang ditemukan para arkeolog di dalam mausoleum, 10 di antaranya telah digali, dan semuanya berisi tulang belulang banyak wanita muda.

Ribuan pekerja konstruksi yang membangun makam megah untuk penguasa kejam itu juga ikut menjadi korban.

Ada sekitar 720.000 orang bekerja di makam tersebut.

Halaman
12
Sumber: Intisari
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved