Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kriminal

Lingkungan Ponpes di Tangerang Tercoreng, Santri Tewas Dianiaya Rekannya, Kamar Perlu Pasang CCTV?

Untuk pemasangan CCTV di setiap kamar santri dinilai tidak memungkinkan karena merupakan bagian dari privasi.

Editor: deni setiawan
net/Tribunnews
ILUSTRASI kasus penganiayaan. 

TRIBUNJATENG.COM, TANGERANG - Kenakalan remaja berujung kematian kembali terjadi.

Yang membuat makin memprihatinkan, kejadian tersebut terjadi di lingkungan pondok pesantren.

Seperti terjadi di sebuah ponpes di Kabupaten Tangerang, dimana seorang santri tewas seusai dianiaya temannya sendiri.

Bagaimana perkembangan dan tanggapan dari pihak ponpes tersebut?

Baca juga: Harga Tiket Pesawat Wings Air Rute Tangerang-Blora dan Jadwal Penerbangannya

Baca juga: Seorang Ibu Tewas Terlindas Truk dalam Kecelakaan Maut di Tangerang, 2 Anaknya Selamat

Pondok pesantren (Ponpes) di Kabupaten Tangerang bakal melakukan evaluasi seusai tewasnya santri berinisial BD (15) yang dianiaya temannya, MRE (15).

"Pasti akan ada evaluasi untuk pengawasan."

"Kami menambah ekstra (pengawasan)."

"Itu di luar nalar kami juga kejadian ini," ujar guru ponpes, Islah seperti dilansir dari Kompas.com, Selasa (9/8/2022).

Dia menuturkan, untuk pemasangan CCTV di setiap kamar santri dinilai tidak memungkinkan karena merupakan bagian dari privasi.

"CCTV sudah ada."

"Itu kan privasi (di kamar), hanya di depan kamarnya (CCTV)," jelas Islah.

Akan tetapi, untuk evaluasi peningkatan pengawasan dengan cara menyiagakan pengasuh di setiap kamar santri akan dilakukan.

"Ya, itu pasti dilakukan," lanjut dia.

Baca juga: Hasil Derbi Indomilk Arena, Ezequiel Vidal Pahlawan Persita Tangerang, Kembali Kalahkan Dewa United

Baca juga: Santri Ponpes di Tangerang Tewas Dianiaya Temannya gara-gara Perkara Sepele di Kamar Mandi

Kasi Pondok Pesantren Kemenag Kabupaten Tangerang, Joni Juhaemin sudah mendatangi ponpes pada Senin (8/8/2022).

Saat kunjungan, pihaknya meminta keterangan langsung kepada pondok pesantren terkait kejadian perkara.

"Sudah ke sana, kami sudah menanyakan kepada mereka, ke kepala sekolahnya langsung dan pihak terkait," ujar Joni.

Selain itu, pihaknya juga mengecek langsung terkait pengawasan di pondok pesantren tersebut.

Joni menuturkan, tak ada bukti rekaman saat perkelahian yang berujung meninggalnya BD lantaran tidak ada kamera CCTV di kamar santri ponpes.

Karena itu, Joni meminta pihak ponpes untuk meningkatkan pengawasan, termasuk memasang CCTV di setiap ruangan, tak terkecuali kamar santri.

"Keinginan kami di kamar santri itu dipasang CCTV juga di setiap kamar, khawatir terjadi hal-hal tidak terkontrol," jelas Joni.

Ia juga meminta agar setiap kamar diawasi langsung oleh seorang pengasuh atau ustaz sebagai pengawas.

"Yang lebih jelas pengawasan di kamar itu harus ada ustaz di situ."

"Satu pintu kalau bisa satu orang yang nunggu, biar efektif di situ ada ustaznya atau pengasuhnya," lanjut Joni. (*)

Artikel ini telah tayang sebelumnya di Kompas.com berjudul Santri Dianiaya Teman hingga Tewas, Pondok Pesantren: Kami Tambah Ekstra Pengawasan

Baca juga: Partai Demokrat Kota Semarang Buka Pendaftaran Bacaleg, Simak Tanggal dan Syaratnya

Baca juga: BREAKING NEWS - Irjen Pol Ferdy Sambo Tersangka Kasus Terbunuhnya Brigadir J

Baca juga: Puluhan Brimob Bersenjata Lengkap Jaga Rumah Pribadi Ferdy Sambo di Jakarta, Apa Maksudnya?

Baca juga: Tingginya Angka Pernikahan Dini di Batang, Hingga Pertengahan Tahun Ini Saja Capai 224 Permintaan

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved