Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Banyumas

Makin Memprihatinkan, Dua Ruang SDN 2 Ciarus Banyumas Makin Rusak, Sudah Lapor Tapi Belum Direspon

Kepala sekolah sebelumnya, kata Kusdiyanto, juga telah mengusulkan perbaikan ruang kelas, namun belum ditindaklanjuti.

Editor: deni setiawan
KOMPAS.COM/HANDOUT
Kondisi ruang kelas SD Negeri 2 Ciarus, Desa Randengan, Kecamatan Wangon, Kabupaten Banyumas, yang rusak parah, Senin (15/8/2022). 

TRIBUNJATENG.COM, BANYUMAS - Pemandangan memprihatinkan terlihat di lingkungan SD Negeri 2 Ciarus, Kabupaten Banyumas.

Setidaknya ada dua ruang kelas di sekolah tersebut yang kondisi sudah tak layak lagi digunakan.

Meskipun pihak sudah melaporkannya kepada pihak Pemkab Banyumas, namun hingga saat ini belum ada respon positif.

Baca juga: Tarif Ojol Naik, Paguyuban Driver Online Banyumas Raya: Itu Sangat Membantu

Baca juga: Gengster Banyumas Bawa Parang dan Celurit Resahkan Warga Purwokerto

Dua ruang kelas di SD Negeri 2 Ciarus, Desa Randengan, Kecamatan Wangon, Kabupaten Banyumas, rusak parah.

Akibatnya, kegiatan belajar mengajar tidak optimal karena para siswa harus bergantian menggunakan ruang kelas.

Kepala SD Negeri 2 Ciarus, Kusdiyanto mengatakan, kerusakan telah terjadi sejak beberapa waktu lalu.

"Kami datang ke sini akhir 2021."

"Ketika kami datang, dua ruang kelas tidak bisa digunakan lagi, dua ruangan," kata Kusdiyanto seperti dikutip dari Kompas.com, Senin (15/8/2022).

Kondisi salah satu ruangan semakin parah setelah wilayah setempat diguyur hujan lebat, baru-baru ini.

"Temboknya roboh dan pondasinya jebol," ungkap Kusdiyanto.

Baca juga: Ikatan Pegawai Non ASN Banyumas Berharap Dapat Segera Diangkat

Baca juga: HUT Ke-77 RI, Lomba Dagelan Peang Penjol Seni Lawak Banyumas 

Atas kondisi itu, kata Kuadiyanto, jam masuk sekolahnya dibagi menjadi pagi dan siang hari.

"Untuk kelas 1 sampai 3 dimulai pada pukul 07.00 hingga pukul 10.00."

"Sedangkan untuk selebihnya digunakan untuk kelas 4 sampai 6," ujar Kusdiyanto.

Bahkan, terkadang sejumlah siswa terpaksa harus belajar di luar ruang.

Namun, menurut Kusdiyanto, itu sifatnya hanya sementara, yaitu pada saat peralihan jam pagi dan siang hari.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved