Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Pekan Depan Pertalite Naik Jadi Rp 10.000 Per Liter? Ini Penjelasasn Pertamina

Isu bahwa Pertalite akan mengalami kenaikan menjadi Rp 10.000 per liter menghangat di masyarakat

Editor: muslimah
Tribun Jateng/Idayatul Rohmah
Sejumlah pengendara sepeda motor mengantre bahan bakar minyak jenis pertalite di salah satu SPBU Semarang. 

TRIBUNJATENG.COM – Isu bahwa Pertalite akan mengalami kenaikan menjadi Rp 10.000 per liter menghangat di masyarakat.

Lantas, apakah benar hal itu akan segera terjadi?

Berikut penjelasan Pertamina hingga menteri Luhut Binsar yang mengatakan Presiden kemungkinan akan mengumumkannya pekan depan.

Baca juga: Daftar 5 Provinsi dengan Tingkat Inflasi Tertinggi, Dipicu Kelompok Pangan

Baca juga: Kalahkan Las Vegas hingga Dubai, bali Terpilih Jadi Destinasi Liburan Paling Bahagia Dunia 2022

Isu kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite menjadi Rp 10.000 menyebar di media sosial Twitter dan Instagram.

Salah satunya diunggah oleh akun ini.

"faktor harga minyak mmg naik karna efek ukraina sm rusia, jdi mau gimna lagi," tulis salah seorang akun.

"Naik terus, kayak gengsimu," tulis akun lainnya.

Benarkah harga Pertalite akan naik menjadi Rp 10.000 per liter?

Penjelasan Pertamina

Tampak petugas SPBU sedang mengisi BBM. Pertamina
Tampak petugas SPBU sedang mengisi BBM. Pertamina (Tribun Jateng/Idayatul Rohmah)

Terkait isu harga Pertalite yang akan naik jadi Rp 10.000 per liter, Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengatakan bahwa Pertamina saat ini masih menunggu arahan Pemerintah.

“Sementara kami masih menunggu arahan dari pemerintah karena penentuan harga merupakan kewenangan dari regulator,” kata Ginting saat dihubungi Kompas.com, Jumat (19/8/2022).

Irto menegaskan, untuk saat ini harga Pertalite masih tetap sebesar Rp 7.650.

“Hingga saat ini harga Pertalite masih tetap Rp 7.650 sebagaimana ditentukan pemerintah,” ungkapnya.

Tanda-tanda kenaikan BBM

Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyampaikan, saat ini belum ada penugasan kepada Pertamina untuk menaikkan harga Pertalite.

Ia menyebutkan, pemerintah masih membahas pengurangan subsidi yang berkaitan dengan kenaikan harga Pertalite.

"Rencananya pengurangan subsidi, itu masih dibahas, belum ada putusannya. Jadi kan dari Kemenko, Menteri ESDM, dan Menkeu," ujar Erick Thohir, Selasa (16/8/2022).

Ia juga mengatakan, pada dasarnya pembahasan kenaikan harga Pertalite tak melibatkan Kementerian BUMN.

Namun, jika sudah terdapat keputusan, Pertamina sebagai BUMN yang ditugaskan sebagai penyalur akan diberi penugasan untuk mengimplementasikan kenaikan harga.

"Black and white bagaimananya kan belum jelas. Kita kan hanya mendapatkan penugasan," kata Dia.

"Jadi sampai hari ini saya sebagai menteri BUMN belum mendapatkan keputusan seperti itu, saya tunggu saja," imbuhnya

 Luhut: Naik pekan depan

Menko bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memaparkan strategi penanganan kasus Covid-19, kepada para Epidemiologi secara virtual, Jakarta, Kamis (4/2/2021). Pemerintah menetapkan wilayah aglomerasi Jabodetabek, Bandung Raya, Yogyakarta, dan Bali kini berstatus PPKM Level 3.
Menko bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (Dokumentasi Humas Kemenko Marves)

Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, Presiden Jokowi kemungkinan akan mengumumkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi Pertalite dan Solar pada pekan depan.

Luhut mengungkapkan, harga BBM subsidi yang saat ini sudah membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hingga Rp 502 triliun.

"Nanti mungkin minggu depan Presiden akan mengumumkan mengenai apa bagaimana mengenai kenaikan harga ini (BBM subsidi)," katanya dalam Kuliah Umum Universitas Hasanuddin, Jumat (19/8/2022).

Menurut Luhut, Presiden Jokowi sudah mengindikasikan tidak mungkin untuk pertahankan harga BBM saat ini karena sudah termurah di kawasan. 

"Kita jauh lebih murah dari yang lain dan itu beban terlalu besar kepada APBN kita," kata Luhut. 

Pembahasan internal

Sementara itu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengungkapkan, rencana kenaikan harga Pertalite masih dalam pembahasan di internal pemerintah.

"Lagi dibahas (kenaikan harga Pertalite), masih dikoordinasikan di Pak Airlangga (Menko Perekonomian)," ujarnya, sebagaimana dikutip dari laman yang sama.

Ia mengatakan, keputusan kenaikan harga Pertalite masih menunggu revisi Peraturan Presiden (Perpres) 191 Tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian, dan Harga Jual Eceran BBM. Ia berharap revisi perpres bisa rampung bulan ini.

"Kita harus ubah Perpres dulu, mudah-mudahan (bulan ini selesai) karena harus sosialisasikan dulu," kata Arifin. (Kompas.com)

 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved