45 Pelajar di Kudus Belajar Tanam Selada, Gunakan Metode Hidroponik Milik Deni Saputra

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - 45 pelajar dari jenjang toddler sampai SMP dari perkumpulan Gereja Flame CC JKI Elim Kabupaten Kudus belajar metode tanam hidroponik langsung ke petaninya, Minggu (21/8/2022). 

Kegiatan edukasi sejak dini ini dilakukan pihak gereja untuk memberikan wawasan langsung kepada anak didiknya.

Kali ini, mereka diajak belajar menanam sayuran selada di Muria Farm Hidroponik yang terletak di Dusun Kauman, Desa Besito, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus.

Baca juga: Mengenal Mochtar HS, Bupati Kudus 1966 yang Dibelikan Rumah dari Hasil Iuran

Baca juga: Rektor IAIN Kudus Sambut Kedatangan 10 Mahasiswa Asal Papua

Penanggungjawab kegiatan, Priscilla mengatakan, edukasi pertanian ini serangkaian tour anak didik untuk mengenalkan mereka kepada lingkungan.

Khusus soal pertanian, pihaknya mengarahkan anak didik belajar tentang pertanian modern yang menggunakan metode hidroponik.

Dia berharap, belajar langsung pada tempat praktik akan memberikan pemahaman lebih kepada anak didik supaya bisa menangkap materi pembelajaran dengan cepat. 

"Kegiatan edukasi ini program tahunan."

"Tujuannya mengenalkan anak dalam pendidikan langsung."

"Kali ini temanya pertanian modern, biar anak berani mencoba dan tidak takut menjadi petani," terangnya kepada Tribunjateng.com, Minggu (21/8/2022).

Pemilik Muria Farm Hidroponik Kudus, Deni Saputra menjelaskan, budidaya tanaman dengan metode hidroponik sudah dia geluti sejak 2012.

Khusus tanaman sayuran, katanya, dibuka sarana edukasi bagi pelajar, komunitas, maupun masyarakat umum.

Baca juga: Jalin Kerjasama Bidang Medis, RSUD dr Loekmono Hadi Dukung Performa Atlet Persiku‎ Kudus

Baca juga: Konvoi Merah Putih di Kudus, 66 Mobil Dilepas Bupati HM Hartopo, Keliling Kota Sejauh 25 Kilometer

Saat ini, Deni memiliki sebuah greenhouse seluas 1.500 meter persegi yang dimanfaatkan untuk budidaya selada hidroponik.

Di dalamnya, dia memiliki sekira 20 ribu tanaman selada yang dikembangkan bersama teman-temannya.

Deni berkata, fokus pada produksi tanaman, namun pihaknya juga tetap membuka sarana edukasi bagi siapapun yang hendak belajar langsung di tempatnya.

"Kalau selada ini bisa dipanen setiap umur 45 hari dari masa tanam."