Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Guru Berkarya

Belajar Kerajinan Bahan Lunak Buatan Dengan CORE

Aspek pertama yaitu Connecting yang merupakan aktivitas untuk menghubungkan informasi lama dengan yang baru dan juga antar konsep.

Penulis: Abduh Imanulhaq | Editor: galih permadi
Istimewa
Siti Sumarini, S.Pd. - Guru Prakarya SMP Negeri 2 Ngrampal, Kabupaten Sragen 

Belajar Kerajinan Bahan Lunak Buatan Dengan CORE

Oleh
Siti Sumarini, S.Pd.
Guru Prakarya SMP Negeri 2 Ngrampal, Kabupaten Sragen

Bahan Lunak Buatan merupakan materi yang terdapat mata pelajaran Prakarya di kelas VIIIA SMP Negeri 2 Ngrampal di Kabupaten Sragen.

Bahan Lunak Buatan sendiri dapat diartikan sebagai bahan untuk karya kerajinan yang diolah dan dicampur dengan zat kimia tertentu sehingga menjadi lunak, lembut, empuk, dan mudah dibentuk. Pembelajaran Bahan Lunak Buatan yang penulis lakukan di kelas VIIIA menggunakan model pembelajaran Connecting, Organizing, Reflecting dan Extending (CORE).

Model pembelajaran CORE merupakan model yang menekankan pada kemampuan berfikir dari peserta didik dalam menghubungkan, mengorganisasikan, mendalami, mengelola dan mengembangkan informasi yang didapatkannya.

Semua aspek dalam CORE dijabarkan sebagai berikut.

Aspek pertama yaitu Connecting yang merupakan aktivitas untuk menghubungkan informasi lama dengan yang baru dan juga antar konsep. Lalu aspek kedua yaitu Organizing, yang berupa kegiatan mengorganisasikan ide-ide untuk memahami materi. Kemudian aspek ketiga yaitu Reflecting, yang berupa kegiatan memikirkan kembali, mendalami, dan mengali informasi yang telah didapatkan.

Aspek terakhir yaitu Extending, yang merupakan aktivitas mengembangkan, memperluas, menggunakan dan menemukan (Shoimin, 39).

Model pembelajaran CORE dipilih sebagai upaya untuk memberikan variasi dalam pembelajaran Prakarya di kelas VIIIA SMP Negeri 2 Ngrampal.

Tujuannya agar para peserta didik menjadi lebih tertarik dan tidak cepat bosan dalam mengikut pembelajaran Prakarya.

Model pembelajaran CORE sekaligus menjadi upaya penulis untuk mengurangi metode ceramah dalam pembelajaran prakarya.

Model pembelajaran CORE dilakukan dengan mengikuti beberapa langkah, sebagai berikut.

Pertama dengan memberikan ice breaking untuk memulai proses pembelajaran dengan memberikan kegiatan yang menarik perhatian siswa.

Langkah kedua, guru mengingatkan peserta didik pada materi sebelumnya yaitu bahan lunak alam, yang kemudian dihubungkan dengan materi baru yaitu bahan lunak buatan.

Langkah ketiga dengan mengorganisasikan ide-ide untuk membuat Bahan Lunak Buatan dari lilin dan sabun.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved