Berita Semarang
Drainase Depan TMP Giri Tunggal Mulai Ditutup, Bagian Perluasan Akses Jalan Sriwijaya Semarang
Penutupan saluran drainase depan TMP Giri Tunggal untuk menunjang akses menuju Jalan Sriwijaya Semarang baru yang telah rampung dibangun.
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - DPU Kota Semarang mulai melakukan penutupan saluran di depan Taman Makam Pahlawan (TMP) Giri Tunggal Semarang.
Penutupan saluran ini untuk menunjang akses menuju Jalan Sriwijaya Semarang baru yang telah rampung dibangun.
Proyek penutupan drainase tersebut ditargetkan rampung November 2022.
Baca juga: Bersama Dengan Perayaan HUT ke 77 RI, KB Bukopin Semarang Gelar Program DStar di CFD Simpang Lima
Baca juga: Kemeriahan HUT Ke-77 RI, Ratusan Orang Berburu Ikan di Embung Ngasinan Kabupaten Semarang
Kabid Bina Marga DPU Kota Semarang, Suryaty mengatakan, penutupan drainase ini menjadi bagian dari proyek peningkatan Jalan Sriwijaya.
Penutupan saluran tersebut melanjutkan proyek tahun lalu agar Jalan Sriwijaya Semarang dapat berfungsi secara optimal.
Sehingga, pengendara dari Jalan Pahlawan Semarang tidak perlu berbelok atau memutar terlebih dahulu saat hendak menuju Jalan Sriwijaya baru.
"Peningkatan Jalan Sriwijaya Semarang sudah dikerjakan tahun lalu, sudah jadi seperti sekarang."
"Tinggal saat ini melanjutkan penutupan saluran yang ada di depan TMP Giri Tunggal Semarang dan sebagian taman milik Kodam IV Diponegoro."
"Nantinya akan dipotong untuk kami tutup dijadikan jalan," jelas Atik, sapaannya kepada Tribunjateng.com, Minggu (21/8/2022).
Sebelumnya, lanjut Atik, Wali Kota Semarang telah berkoordinasi dengan Panglima Kodam IV Diponegoro dan Dinsos Jateng sebagai pengelola TMP Giri Tunggal untuk melakukan penutupan saluran serta taman di depan makam.
Pemkot Semarang langsung melakukan penutupan seusai mendapatkan izin dari kedua pihak.

Baca juga: Rangkaian Bank Jateng Friendship Run Dibuka di Semarang, Diikuti 1.000 Pelari
Baca juga: Universitas Semarang Gelar Lomba Gerakan Aksi Paskibra
"Untuk pengerjaan fisik sudah kami lakukan konstruksi bagian bawah jalan, progres telah mencapai 50 persen dari target penyelesaian," bebernya.
Atik menjelaskan, pengerjaan saat ini masih berupa perakitan besi di saluran air.
Setelah seluruhnya dirakit, baru dibangun jalan di atas saluran.
Proyek ini menggunakan anggaran swakelola yakni tenaga menggunakan tenaga harian DPU, sedangkan material dari lelang.