Berita Semarang
Hendi Didatangi Pedagang Johar Semarang, Penataan Pasar Kembali Dipertanyakan, Begini Tanggapannya
Pedagang berharap ada ketegasan Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi agar mereka yang belum mendapatkan lapak bisa segera menempati Johar baru.
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Beberapa pedagang meminta kejelasan penataaan Pasar Johar Semarang gelombang satu yang hingga kini tak kunjung rampung.
Mereka berharap ada penekanan dan ketegasan Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi agar mereka yang belum mendapatkan lapak bisa segera menempati Johar baru.
Perwakilan pedagang, Burhan mengatakan, ada kekhawatiran dari para pedagang terkait rencana pengundian Johar gelombang kedua.
Baca juga: Namanya Tercantum Sebagai Anggota Parpol, Seorang Ibu Rumah Tangga Laporkan ke Bawaslu Kota Semarang
Padahal, permasalahan pengundian gelombang pertama belum selesai.
Masih banyak pedagang asli Johar utara, tengah, maupun selatan yang belum mendapatkan lapak.
"Saya mohon undian ditunda sampai permasalahan pedagang di tiga lokasi itu selesai dengan catatan mereka dapat tempat terlebih dahulu," ucapnya melalui Tribunjateng.com, Selasa (28/8/2022).
Burhan mengatakan, selama ini pedagang masih ada yang berjualan di relokasi Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT).
Maraknya kabar pedagang harus keluar dari tempat relokasi membuat mereka bingung karena belum mendapatkan lapak jualan di Johar baru.
Dia meminta, ada ketegasan Wali Kota Semarang agar pedagang asli Johar yang belum mendapat tempat bisa segera diakomodir.
"Karena ada ontran-ontran harus keluar, mau keluar ke mana, belum dapat tempat," ucapnya.
Dari hasil audiensi, kata dia, Wali Kota Semarang menyampaikan akan segera menempatkan pedagang yang belum mendapatkan tempat.
Solusinya, pedagang kacamata yang berada di Johar Cagar Budaya dipindah ke lantai atas.
Sedangkan lapak yang semula dihuni pedagang kacamata akan ditempari oleh pedagang konveksi asli Johar Utara sesuai zonasi.
Sedangkan, Johar Tengah dan Johar Selatan masih menunggu informasi resmi seberapa banyak lapak yang disegel oleh Satpol PP Kota Semarang beberapa waktu lalu.
Baca juga: Hendi Luncurkan Simpul Ekonomi Jawa Sebagai Brand Kota Semarang
Baca juga: Yuni Warga Ungaran Semarang Batal Beli Daging Ayam, Harganya Kompak Naik Bareng Telur
"Tempat itu akan ditempati pedagang yang notabenya pedagang lama Johar, namun belum dapat tempat," sambungnya.
Menurutnya, ada sekira 80 pedagang yang hingga kini masih menuntut haknya untuk mendapatkan tempat di Johar.
Seperti pedagang konveksi, bumbon, hasil bumi, dan aksesoris.
Sementara itu, Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi mengatakan, masih banyak pedagang yang belum bisa menempati lapak karena Shopping Center Johar (SCJ) Semarang masih proses pembangunan.
Di sisi lain, masih ada pedagang yang tidak menempati lapak meski telah mendapatkan hak atas penempatan di Johar.
"Kami dicurhati pedagang terkait persoalan di Pasar Johar Semarang."
"Ternyata masih banyak pedagang yang belum bisa menempati lokasi."
"Yang miris, ternyata yang sudah mendapatkan hak atas penempatan Johar ada yang tidak menempati," ujar Hendi, sapaannya kepada Tribunjateng.com, Selasa (23/8/2022).
Dia meminta Disdag Kota Semarang tegas dalam melakukan penataan.
Dia meminta lapak yang tidak ditempati sesuai hasil undian e-Pandawa bisa diperuntukkan bagi pedagang yang belum mendapatkan rempat.
"Setelah sekian bulan tidak menempati ditukar saja untuk pedagang yang sampai hari ini belum bisa menempati karena belum mendaptkan tempat sesuai peruntukannya," katanya.
Baca juga: Kisah Haru Mbah Parno Warga Demak, Pengayuh Becak di Kota Lama Semarang, Sering Belum Makan Seharian
Lebih lanjut, Hendi memaparkan, progres pembangunan SCJ Semarang saat ini tinggal perbaikan eskalator serta lift barang.
Sedangkan, interior lapak sudah selesai dan siap ditempati.
Lantai 3, 4, dan 5 SCJ Semarang diperuntukan bagi pedagang dasaran terbuka.
Kios dan los akan ditempatkan di lantai 1 dan 2.
Hanya saja, dua lantai tersebut masih proses kontrak pihak ketiga dan belum diserahkan kepada Pemkot Semarang.
"Pedagang berharap di lantai 1 dan 2, tapi kami berkata jika lantai 1 dan 2 belum diserahkan Pemkot Semarang."
"Mereka bilang akan sabar menunggu."
"Kami akan runding-runding lagi setelah diserahkan ke Pemkot Semarang."
"Setelah itu, kami bangun kios maupun los yang lebih baik," jelasnya. (*)
Baca juga: Semua Pelaku UMKM Banyumas Didorong Kantongi Izin Usaha, Minimal Dua Ini
Baca juga: Prosesi Pernikahan Putra Tunggal Bupati Karanganyar Digelar di Jambi, Ini Serangkaian Acaranya
Baca juga: Perubahan KUA PPAS Kabupaten Demak 2022 Disetujui
Baca juga: Anggaran Proyek Gedung IBS RSUD Kudus Melonjak Hampir Dua Kali Lipat, Kok Bisa?