Berita Regional
Polisi Gagalkan Peredaran Ekstasi Antarbenua yang Diduga Dikendalikan WNA di Lapas
IT (32) dan AI (25) adalah pengedar ekstasi jaringan internasional tiga benua, yakni Afrika-Eropa-Asia.
TRIBUNJATENG.COM, BEKASI - Kepolisian Resor (Polres) Metro Bekasi menangkap dua orang pengedar narkoba berjenis ekstasi.
IT (32) dan AI (25) adalah pengedar ekstasi jaringan internasional tiga benua, yakni Afrika-Eropa-Asia.
Disampaikan Kapolres Metro Bekasi Komisaris Besar Gidion Arif Setyawan, penangkapan mereka bermula dari sebuah informasi tentang adanya paket ekstasi yang datang dari Kongo dan berakhir di Jakarta.
Baca juga: Kapolsek dan 4 Anak Buahnya Tertangkap Pakai Narkoba, Alat Isap Sabu Ditemukan di Mapolsek
"Kami mengetahui ada rencana pengiriman narkotika berjenis ekstasi dari Kongo melintasi Belgia dan Jerman dan berakhir di Asia atau wilayah Jakarta dengan menggunakan modus pengiriman paket," kata Gidion, dikutip melalui keterangannya, Rabu (24/8/2022).
Mendapat informasi tersebut, polisi pun bergerak dan langsung berkoordinasi dengan pihak Bea Cukai Bandara Soekarno-Hatta untuk melakukan pemantauan.

Dikirim ke alamat palsu
Gidion menjelaskan ketika koordinasi dilakukan, pihaknya bersama dengan Bea Cukai Soetta kemudian melakukan pemantauan terhadap tiga paket yang mencurigakan.
Dari hasil pemantauan, pihak Bea Cukai menyatakan ada dua paket pengiriman yang diduga berisi sabu tertahan di Bea Cukai negara Jerman, sementara satu paket lain telah berhasil lolos ke Indonesia.
Ketika pemantauan terhadap satu paket yang masuk dilakukan, polisi menyadari bahwa alamat tujuan merupakan alamat palsu.
"Polisi kembali melakukan koordinasi dengan Bea Cukai Soekarno-Hatta dengan metode control delivery (pemantauan).
Namun setelah dicek, ternyata alamat yang tertera merupakan alamat fiktif," imbuh Gidion.
Petunjuk pengiriman ulang
Meski mengetahui alamat yang tertera palsu, tetapi pemantauan terhadap tujuan paket itu tetap dilakukan.
Hasilnya, setelah beberapa hari kemudian, polisi menemukan petunjuk bahwa ada pengiriman ulang paket yang dicurigai masuk ke wilayah Grand Wisata, Kabupaten Bekasi.
"Pemantauan tetap dilakukan langsung oleh anggota polisi.