Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Tegal

BERITA LENGKAP : Motif Penembakan di Tegal Terungkap, Dirto Tega Tembak Kakak Kandung karena Disuruh

Kasus penembakan yang mengakibatkan Casbari meninggal dunia karena luka cukup serius di belakang kepala akhirnya terungkap

Sementara itu, tersangka yang merupakan ayah kandung korban, Tarwad, mengaku saat peristiwa penembakan ia posisi masih berada di Bogor.

Mengingat Tarwad dan keluarganya termasuk tersangka Dirto dan korban Casbari merantau di Bogor.

Tarwad dan anak keduanya yaitu Dirto berjualan ketoprak, sedangkan korban berjualan nasi goreng.

Saat ditanya oleh Kapolres kenapa tega merencanakan pembunuhan tersebut, dengan menunduk Tarwad mengatakan karena sang anak (korban) sudah kelewat batas.

Bahkan tingkah korban yang kelewatan sudah dilakukan sejak masih usia 10 tahun hingga terkahir 40 tahun.

"Anak saya Casbari (korban), tingkahnya sudah kelewatan bahkan sejak usia 10 tahun. Semakin parah mulai usia 20 tahunan, saya harus merelakan motor sampai tiga unit, lapak jualan nasi goreng saya modali usaha dua kali tidak lama berhenti, lapak jualan ketoprak juga sama saja, belum kebutuhan dia sehari-hari. Kalau apa yang dimau tidak dituruti, maka marah dan ancur semua perabot yang ada di rumah," kata Tarwad.

Sambil menahan tangis dan emosi, Tarwad bercerita sebagai orangtua ia sudah sangat cukup sabar menghadapi tingkah laku korban.

Bahkan saat korban menikah dulu, semua biaya yang menanggung adalah orangtuanya.

Untuk masalah tersebut, Tarwad memahami memang masih menjadi tugas sebagai orangtua, tapi sekali lagi Tarwad mengatakan jangan keterlaluan.

"Terus terang saya dalam hati menangis, sangat sedih, Allahuakbar," tuturnya.

Tersangka penembakan yang merupakan adik korban, Dirto, mengungkapkan niat awal hanya ingin melukai korban saja tidak sampai membunuh, tapi pada saat itu keblabasan.

Sambil menahan tangis dan wajah penuh penyesalan, Dirto mengaku pada saat mendapat perintah dari sang ayah untuk membunuh kakaknya sendiri ia dilema dan sangat bingung.

Disatu sisi ia mendapat perintah langsung dari orangtua, dan ketika tidak menurut bagaimana, tapi kalau menurut dia juga salah karena melakukan rencana pembunuhan.

"Jujur pada saat dapat perintah, saya sangat bingung dan dilema. Disatu sisi saya paham jika apa yang dilakukan salah, tapi saya juga kasihan melihat orangtua disakiti terus menerus oleh mas Bari (korban). Tapi karena terus mendapat aduan dari bapak, saya tidak tega jadi akhirnya mau melakukan penembakan," papar Dirto.

Diceritakan, pada malam kejadian Dirto sampai di TKP sekitar pukul 22.45 WIB dengan mengenakan sepeda motor.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved