Berita Jateng

Jateng Catatkan Deflasi 0,39 Persen Agustus, Kepala BPS Jateng: Lebih Tinggi dari Deflasi Nasional

Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Tengah mencatat terjadi deflasi di Jawa Tengah bulan Agustus 2022 sebesar 0,39 persen

Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: Catur waskito Edy
Tribun Jateng/Idayatul Rohmah
Tampak gundukan cabai teropong merah di toko cabai jalan Pedamaran Semarang. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Tengah mencatat terjadi deflasi di Jawa Tengah bulan Agustus 2022 sebesar 0,39 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 111,45.

Kepala BPS Jateng Adhi Wiriana menyebutkan, deflasi bulan Agustus ini tercatat cukup tinggi dan lebih tinggi dibandingkan dengan deflasi nasional.

"Alhamdulillah, setelah sekian lama mengalami inflasi, Agustus 2022 kita mengalami deflasi. Besarannya juga cukup besar 0,39 persen, lebih tinggi dari deflasi nasional yang mencapai 0,21 persen," kata Adhi saat rilis secara virtual, Kamis (1/9/2022).

Adhi lebih lanjut menerangkan, tingkat inflasi Jateng tahun kalender Agustus 2022 tercatat sebesar 3,87 persen.

Adapun tingkat inflasi tahun ke tahun (Agustus 2022 terhadap Agustus 2021) tercatat sebesar 5,03 persen.

Disebutkan dari enam kota IHK di Jawa Tengah, semua kota mengalami deflasi.

Deflasi tertinggi terjadi di Kota Tegal sebesar -0,64 persen, diikuti oleh Kota Cilacap sebesar -0,55, Kota Purwokerto dan Kota Semarang masing-masing sebesar -0,44 persen, dan Kota Kudus sebesar -0,31 persen.

Adapun deflasi terendah terjadi di Kota Surakarta sebesar -0,06 persen.

"Ini menandakan bahwa Agustus lalu terjadi kecenderungan penurunan harga baik komoditas makanan maupun non makanan.

"Memang secara tradisional dari tahun 2020-2022 ini terjadi deflasi walaupun tahun 2020-2021 deflasinya relatif kecil -0,01 dan -0,03 persen," bebernya.

Dia lebih lanjut menerangkan, terjadinya deflasi bulan Agustus 2022 ini karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya beberapa indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar -2,06 persen.

Disusul kelompok transportasi sebesar -0,51 persen; dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar -0,20 persen.

Adapun penyebab utama deflasi Agustus 2022 adalah penurunan harga bawang merah, cabai merah, angkutan udara, minyak goreng, dan cabai rawit.

Bawang merah tercatat memberikan andil deflasi sebesar -0,21 persen; cabai merah sebesar -0,17 persen; minyak goreng sebesar -0,07 persen; cabai rawit sebesar -0,07 persen; dan daging ayam ras sebesar -0,06 persen.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved