Apa Itu Kolaps? Cara Berikan Pertolongan Pertama Kolaps dengan CPR
Apa itu Kolaps? Begini cara memberikan pertolongan pertama korban kolaps dengan teknik CPR.
Penulis: non | Editor: galih permadi
Apa Itu Kolaps? Cara Berikan Pertolongan Pertama Kolaps dengan CPR
TRIBUNJATENG.COM - Apa itu Kolaps? Begini cara memberikan pertolongan pertama korban kolaps dengan teknik CPR.
Di media sosial beredar video saat seseorang melakukan CPR untuk menolong serang pria yang kolaps saat berolahraga.
Apa itu kolaps?
Dalam Bahasa Indonesia Kolaps menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah pingsan.
Sedangkan arti lainnya dari kolaps adalah jatuh.
Kolaps saat berolahraga memang kerap kali terjadi.
Hal itu dikarenakan tubuh yang kelehan dalam melakukan aktivitas fisik.
Meski olahraga juga bermanfaat untuk melatih fungsi jantung.
Namun di sisi lain, olahraga bisa menjadi pemicu serangan jantung maupun gangguan kardiovaskular mematikan lainnya.
Apalagi bagi yang memang memiliki faktor risiko, baik disadari maupun tidak.
Sehingga saat melakukan olahraga juga perlu mengukur intensitas dan kekuatan tubuh.
Sangat disarankan juga untuk melakukan check up secara berkala agar bisa mendeteksi kemungkinan-kemungkinan yang tidak terduga.
Dalam banyak kasus, kerusakan pada jantung dan sistem peredaran darah tidak selalu mudah diamati tanpa pemeriksaan medis.
Penting untuk selalu kenali batas kemampuan fisik dan selalu dengarkan isyarat tubuh.
Agar olahraga dapat meningkatkan ketahanan tubuh, bukan sebaliknya.
Apa Itu CPR?
CPR merupakan pertolongan pertama yang bisa dilakukan pada sesorang yang kolaps sembari menunggu pertolonag medis.
CPR merupakan teknik penyelamatan nyawa untuk mengembalikan sirkulasi aliran darah yang kaya oksigen dan organ lainnya.
Menurut American Heart Association, teknik CPR terdiri CAB yakni Compression (kompresi), Airway (jalan napas), Breathing (bernapas)
Kompresi merupakan suatu gerakan menekan bagian dada sedalam 5-6 cm secara konstan.
Kompresi membantu untuk mengembalikan aliran darah ke otak dan bagian tubuh lainnya ketika henti jantung.
Setelah melakukan 30 kompresi dada, buka jalan napas (airway) orang tersebut menggunakan manuver head-tilt, chin-lift.
Yakni meletakkan telapak tangan di dahi orang tersebut dan memiringkan kepalanya ke belakang dengan lembut.
Kemudian dengan tangan yang lain, angkat dagu dengan lembut ke depan untuk membuka jalan napas.
Lalu beri napas buatan berupa pernapasan dari mulut ke mulut atau pernapasan dari mulut.
Namun, saat ini lebih direkomendasikan untuk menggunakan bag-mask dengan filter udara partikulat efisiensi tinggi (HEPA).
Lanjutkan CPR sampai ada tanda-tanda pergerakan atau tenaga medis darurat mengambil alih. (*)