UKSW Salatiga
Mahasiswa Baru UKSW Jadi Bagian Indonesia Mini
Paduan musik bernuansa etnik khas Jawa dan Kalimantan menghangatkan panggung yang berada di lapangan Sepak Bola UKSW Jumat (2/09/2022) malam.
Penulis: Abduh Imanulhaq | Editor: galih permadi
Sambal ini cocok dimakan bersama dengan olahan pucuk daun ubi.
Lainnya juga ada sambal roa, sambal colo-colo, sambal matah, sambal andaliman dan sambal ijo yang super pedas.
Peran PBI
Ditemui di sela-sela acara, koordinator acara PBI Tahun 2022, Fredrik Hallatu, menerangkan bahwa PBI berperan penting untuk mempersiapkan mahasiswa baru (maba) memasuki UKSW yang hidup dalam ragam budaya Indonesia.
Selain itu juga sekaligus menjadi wadah bertemunya maba dan kelompok etnis yang diharapkan dapat menjadi keluarga di perantauan sehingga maba merasa punya rumah di sini.
Lainnya dikatakan Fredrik, PBI juga memiliki peran untuk mempertemukan maba dan masyarakat kota Salatiga dimana nantinya mereka akan hidup berdampingan.
Disebutnya, PBI melibatkan 760 maba untuk turut tampil dalam pementasan musik, tarian nusantara, serta flash mob.
"Kami berharap acara yang pernah terlaksana tahun 2019 ini menjadi wadah konkritkan UKSW sebagai kampus yg meng-Indonesia.
Bukan sekedar julukan Indonesia mini tetapi UKSW yang menghidupi nilai kemanusiaan dan pluralitas.
Ini sekaligus salah satu bentuk konkrit dalam upaya mewujudkan lulusan yang creative minority," jelasnya.
Oleh karena itu, ditambahkan Fredrik, kegiatan ini juga melibatkan masyarakat Kota Salatiga yang turut hadir sebagai pengisi acara di antaranya Band Guru SMA N 1 Salatiga juga tari-tarian oleh Warga RT 07 RW 09 Sidorejo Lor.
Selain itu hadir pula stand UMKM dan pelayanan kesehatan oleh Dinas Kesehatan Kota Salatiga yang terdiri dari vaksinasi Covid-19, pemeriksanaan penyakit tidak menular serta skrining TB dan HIV.
Senada, Pembantu Rektor III Bidang Kemahasiswaan UKSW, Dr. Andeka Rocky Tanaamah, SE., M.Cs., menyebut bahwa ini merupakan bentuk penyelarasan.
Menurutnya, predikat yang selama ini melekat pada UKSW adalah Indonesia Mini sehingga ketika maba masuk ke UKSW maka mereka telah menjadi bagian dari Indonesia Mini itu sendiri.
Melalui acara ini maba juga dikenalkan dengan berbagai etnis yang ada sehingga mereka dapat memahami dan menjadi bagian di dalamnya. Diharapkan habbit mengenai keberagaman melekat pada diri maba.
"Nantinya, ketika maba masuk ke perkuliahan tidak lagi canggung dengan keberagaman.
Jika hal ini tidak diperkenalkan sejak awal maka mereka akan terus membawa ego-ego pribadi, sehingga dengan ini mereka bisa terbuka dengan keberagaman budaya," tegas Andeka Rocky.(*)