Togel Darat Tutup Pejudi Beralih Online : Polisi Disuruh Pakai Alat Canggihnya

TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - Praktik judi togel darat di Kota Semarang memang sedang tiarap. Tetapi jangan salah, judi online juga sedang naik daun imbas tidak beroperasinya judi konvensional.

Hal itu dapat dengan mudah dijumpai di berbagai platform media sosial khususnya Facebook.

Ketua Majelis Pemberdayaan Masyarakat Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah AM Jumai menilai, polisi jangan hanya fokus judi darat melainkan harus serius pula berantas judi online.

"Polisi kan alatnya canggih-canggih tuh. Pakai dong untuk berantas judi online, jangan setengah-setengah untuk berantas judi," katanya kepada Tribunjateng.com, Sabtu (3/9/2022).

Jaringan judi togel online melibatkan pula situs dari luar negeri seperti Singapura, Sidney, Hongkong dan lainnya.

Dalam hal ini Kominfo juga harus mengambil peran untuk ikut memberantas situs judi online.

"Ya polisi sama Kominfo saling kerjasama dalam pemberantasan judi online secara komprehensif alias tuntas," paparnya.

Ia mengatakan, pemberantasan judi bilamana sudah menjadi komitmen Kapolri maka harus dikawal sepenuhnya jangan setengah-setengah.

"Apalagi sudah dideklarasikan dan diinstruksikan, tapi di lapangan masih ada maka jangan main-main polisi dalam hal ini," ujarnya.

Di sisi lain, Forum Umat Islam Semarang (FUIS) melakukan aksi demo  di depan kantor Polda Jateng, Jalan Pahlawan Semarang, Jumat (2/9/2022) siang.

Aksi itu untuk mendukung Polda Jateng memberantas habis segala bentuk perjudian yang ada di Jawa Tengah, secara khusus di wilayah Kota Semarang.

“Kapolri beberapa waktu lalu telah memerintahkan jajaran harus memberantas perjudian. Dengan berita baik ini, kami mendukung penuh Polri dan Polda Jateng berantas habis perjudian,” ujar Ketua FUIS Wahyu Kurniawan seperti keterangan tertulis yang diterima Tribun, Sabtu (3/9/2022).

Pihaknya mengatakan, Polri tak sendirian dalam memberantas judi sebab semua kalangan bakal ikut mengawal.

Seperti yang dilakukan FUIS yang mendukung pemberantasan perjudian lantaran judi melanggar konstitusi dan agama.

Apalagi kini judi sudah mengakar di masyarakat dengan pemain judi tak hanya orangtua melainkan juga anak-anak.

Hal itu lantaran untuk bermain judi tak perlu modal besar cukup uang barang dua sampai tiga ribu bisa main judi. 

“Ini Ironi sekali. Lalu ada pejudi bilang kalau nomor enggak tembus berarti belum rejeki. Tetapi ketika tembus bilangnya rejeki anak sholeh, ini ngeri banget,” ujarnya.

Melihat kondisi tersebut, ia benar-benar berharap pimpinan kepolisian bisa tegas memberantas perjudian.

Terutama para polisi yang memiliki jabatan agar memerintahkan ke bawahan untuk bergerak memberantas judi.

“Kami menunggu mereka yang memiliki jabatan dan kewenangan untuk memberikan perintah agar yang bawah juga bergerak memberantas,” ucapnya.

Terpisah, Kabid Humas Polda Jateng Kombes Iqbal mengaku, mengapresiasi  terhadap FUIS dan elemen masyarakat lain atas dukungan kepada Polri untuk menindak pekat dan tindakan illegal lainnya.

Pihaknya mengklaim, Kapolda Jateng dan para kapolres jajaran tetap berkomitmen menjaga amanah masyarakat untuk berantas judi di wilayahnya.

"Warning bagi para Bandar yang masih main untuk berhenti total atau kita tabrak," tandasnya. (Iwn).

Baca juga: Mantan Kasat Narkoba Polres Karawang Dipecat karena Pakai dan Jual Narkotik

Baca juga: Hasil Persis Solo vs PSIS : Poin Penting PSIS dari Solo

Baca juga: Golkar Blora Targetkan 10 Kursi Pada Pemilu 2024 Mendatang

Baca juga: Antrean Para Pengguna Kendaraan Demi Mendapatkan Harga BBM lama di Kota Salatiga