Berita Nasional
Biaya Logistik Bakal Naik 25 Persen Dampak Kenaikan Harga BBM
Kenaikan harga BBM baik subsidi maupun nonsubsidi mendapat respon dari berbagai pihak, di antaranya adalah pengusaha angkutan barang di Jateng.
"Kalau BBM itu dinaikkan, pilihannya ada dua kami absord sendiri atau kami pass thru gitu. Kami pasti milih pass thru toh, berarti mekanisme pasar akan terjadi sehingga akan terjadi kenaikan tarif angkutan seterusnya," ujarnya, dihubungi Kompas.com, Minggu (4/9).
Meski demikian, Namun, Ateng belum menyebutkan berapa persen kenaikan tarif angkutan umum. Saat ini, Organda masih membahas hal tersebut.
Organda menilai kenaikan harga BBM subsidi akan mempengaruhi aktivitas perekonomian secara keseluruhan. mulai dari tarif angkutan dan juga pangan.
"Karena toh dipaksain naik pengaruhnya pasti ada. Kalau pemerintah mengatakan pakai bantalan (sosial), adanya BLT itu silakan saja. Berapapun naiknya (harga BBM-Red), itu pasti mempengaruhi secara keseluruhan," tukasnya.
Ateng bercerita, awalnya Organda mengusulkan kepada pemerintah untuk membatasi pemakaian BBM subsidi bagi kendaraan pribadi dan angkutan umum. Namun, pemerintah memutuskan menaikkan harga BBM subsidi.
"Untuk angkutan pribadi harusnya dilakukan pengaturan (kuota BBM-Red) harusnya berapa liter. Waktu pengisian sehari sekali, gitu mestinya," ucapnya.
Sebab, dia menambahkan, kenaikan BBM terus berulang dengan alasan yang sama, yakni kuota BBM subsidi jebol. Namun, menurutnya, bila ada pembatasan penggunaan BBM subsidi oleh angkutan pribadi, maka kuota BBM akan tetap aman.
"Ini dari tahun ke tahun kan ceritanya berulang bahwa ada kekurangan kuota, begitu kan kira-kira. Perkara kuota kalau dibatasin seperti itu mestinya enggak bakal berkurang," kata dia. (idy/Kompas/Ade Miranti Karunia/tribun jateng cetak)