Berita Kabupaten Tegal
Masih Dalam Tahap Rehab, Tiga Ruang Kelas di SDN Pedeslohor 02 Tegal Ambruk, Ini Dugaan Penyebabnya
Tiga ruang kelas dari total enam ruang di SDN Pedeslohor 02, Kecamatan Adiwerna, Kabupaten Tegal yang masih dalam tahap perbaikan ambruk
Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: muslimah
Hal inilah yang ia nilai sebagai pemicu kenapa pada akhirnya ambruk.
Menurut Suyadi, tiga ruang kelas yang lain urutan pengerjaan menguatkan struktur di bawahnya terlebih dahulu, kemudian dicor, dan baru dipasang bagian atap kerangka dan baru genteng naik.
Sedangkan di bangunan ruang kelas yang ambruk, genteng naik dahulu bagian bawahnya baru akan dicor.
Padahal struktur bangunan sudah tua, sehingga tidak kuat menopang beban dan terjadilah ambruk.
Terlebih genteng yang digunakan jenisnya lebih berat yaitu genteng morando dari yang sebelumnya memakai asbes, sehingga beban semakin berat.
Sementara bangunan SDN Pedeslohor 02 ini sudah ada sejak tahun 1979, dan mulai dipakai untuk belajar mengajar pada tahun 1980.
Sejak dahulu, bangunan SD sudah pernah diperbaiki tapi hanya menambah ketinggian saja. Sedangkan struktur bangunannya sendiri belum pernah ada perbaikan.

"Harapan orangtua siswa dan saya sebagai kepala sekolah, guru, ya secepatnya ingin pindah ke sekolah memulai pembelajaran seperti biasa, tapi ternyata ada musibah seperti ini. Harapan kami, meminta ada kejelasan kelanjutannya seperti apa baik dari pihak dinas terkait maupun Pemkab Tegal," harap Suyadi.
Masih di lokasi yang sama, Direktur CV Wanatirta sebagai pihak penyedia, Susanto, menyebut jika ambruknya tiga bangunan ruang kelas ini karena kurangnya perhitungan antara konstruksi bangunan lama dengan pemasangan genteng jenis morando.
Menurut Susanto, sejak perencanaan awal tidak diperhitungkan mulai struktur usia bangunan, kemudian perubahan yang sebelumnya asbes diganti genteng morando.
Mampu atau tidaknya bangunan menahan beban genteng morando yang sampai 5-6 ton, inilah yang tidak diperhitungkan sejak awal.
"Kalau kerugian baik dinas maupun negara belum ada kerugian, malah kami yang mengalami kerugian. Soal ruginya berapa ya masih kami rekap, tapi kisarannya sampai ratusan juta," jelas Susanto.
Terpisah, Kabid Pembinaan Sekolah Dasar (SD) Dikbud Kabupaten Tegal, Satiyo, menambahkan pihaknya sudah mengumpulkan dan menggelar rapat dihadiri penyadia bangunan, pelaksana, pengawas, tim teknis, Dinas Dikbud, membahas mengenai solusi selanjutnya pasca ambruknya tiga ruang kelas ini.
Rapat yang berlangsung sekitar satu jam lebih ini, membuahkan hasil bahwa penyebab ruang kelas ambruk karena bangunan rapuh sehingga perlu penghitungan ulang.
Dari pihak penyedia, memastikan siap dan masih mampu untuk meneruskan pekerjaan sampai selesai.