Berita Solo
Samin Bersyukur Uangnya Masih Bisa Ditukarkan ke BI, Hari Ini Ia Bahkan Dapat 3 Tawaran Umrah Gratis
Samin (53) penjaga SDN Lojiwetan 49, Kecamatan Pasar Kliwon bersyukur sejumlah uangnya masih bisa diselamatkan dan bisa ditukar ke BI
Penulis: Muhammad Sholekan | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, SOLO - Samin (53) penjaga SDN Lojiwetan 49, Kecamatan Pasar Kliwon bersyukur sejumlah uangnya masih bisa diselamatkan dan bisa ditukar ke Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Solo.
Samin menyampaikan, jumlah uang yang bisa ditukar yakni sebanyak Rp 9,9 juta.
Rencananya, uang tersebut akan ditukarkan besok.
"Keputusan dari BI, alhamdulillah menggembirakan, uang saya masih bisa ditukar sama BI," ungkapnya, Rabu (14/9/2022).
Baca juga: Samin Pasrah Dengar Penjelasan BI tentang Uangnya yang Hancur Dimakan Rayap, Rencana Haji Tertunda
Baca juga: 2,5 Tahun Menabung di Celengan Buat Haji, Samin Penjaga Sekolah di Solo Dapati Uangnya Dimakan Rayap
Menurutnya, sebetulnya semua bisa ditukar tapi Samin harus merangkai potongan-potongan uang yang sudah dimakan rayap.
"Seperti itu, tapi ya memerlukan waktu. Saya kemarin minta kebijaksanaan dari BI saya minta yang langsung bisa ditukar yang mana, ternyata masih ada yang bisa ditukar Rp 9.900.000," jelasnya.
Dia berencana, besok, Kamis (15/9/2022) akan menukarkannya.
"Langsung matur ke bapak satpam, langsung nanti diantar ke teller," tuturnya.
Tawaran Umrah Gratis

Ketika ditemui Tribun Jateng di SD tersebut, Samin beberapa kali menerima telpon orang yang akan memberikan bantuan, bahkan menawari umrah gratis.
"Itu ada yang menawari diberangkatkan umrah gratis, dari pagi itu sudah ada 3 biro tapi saya bironya gak hafal," ungkapnya.
Dia bersyukur, mengucap alhamdulillah, masih ada saudara-saudara kita yang memberikan simpati kepada Samin.
"Tapi sementara ini saya menolak enggak, menerima enggak, saya tak menata pikiran saya dulu, menenangkan pikiran saya dulu. Nanti insya allah kalau udah tenang saya kasih jawaban," ucapnya.
Sementara untuk merangkai potongan uang yang dimakan rayap, Samin tidak terburu-terburu dan sambil menenangkan pikiran.
"Dari BI enggak ngasih batas waktu menukar berapa lama, gak ada. Yang penting saya bisa merangkai minimal 65 persen (menjadi bentuk uang), ya 2/3," jelasnya.
"Saya juga mau berusaha masih panjang, tapi gak sekarang, karena itu memerlukan pikiran, sementara pikiran ini masih kurang tenang," tandasnya.
Uang Puluhan Juta Dimakan Rayap

Sebelumnya diberitakan, Samin (53), penjaga sekolah dengan status kontrak di SDN Lodjiwetan, Kelurahan Kedunglumbu, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Solo, tak bisa menyembunyikan kesedihannya.
Bagaimana tidak, dalam 2,5 tahun terakhir dia menabung.
Uang yang terkumpul jumlahnya mencapai puluhan juta rupiah.
Sayangnya, uang tersebut rusak dimakan rayap.
Samin menyimpan uang itu di dalam sebuah celengan plastik, yang dia letakan di rumah tinggal sementara yang dia tempati di lingkungan sekolah tersebut.
Samin tentu saja kaget mendapati uangnya rusak.
Matanya sampai berkaca-kaca saking sedihnya.
"Saya mau mendaftar haji. Selama 2,5 tahun saya menabung," ungkapnya, Selasa (13/9/2022).
Saat Samin mengangkat celengan plastik itu, sudah didapati adanya rayap dalam rak buku.
Dia bersama istri curiga, seketika kemudian membongkar dua celengan berisi uang tersebut.
Saat dibongkar, uang dalam satu celengan yang lain masih utuh. Namun, uang dalam celengan lain sudah rusak dimakan rayap.
"Total uang di celengan yang aman itu Rp 49.800.000. Di celengan yang rusak, kurang lebih jumlahnya juga sama," tuturnya.
Uang itu didapatkan Samin dan sang istri dari hasil keringat mereka.
Selain sebagai penjaga sekolah, Samin dan istrinya juga membuka kantin di SD Negeri Lodjiwetan.
Dia juga diminta membuatkan minuman untuk staf dan guru di SD Negeri Lodjiwetan.
Setiap hari, dia menyisihkan uang sekira Rp 200 ribu, untuk mewujudkan mimpinya naik haji denga istri dan 2 orang anaknya.
Dia berharap, uangnya yang rusak itu bisa ditukar ke Bank Indonesia (BI).
"Semoga bisa ditukar ke BI. semoga bisa kembali, untuk daftar haji," ungkapnya.
Saat disinggung kenapa uangnya tidak ditabung ke bank, dia menuturkan untuk efisiensi.
"Untuk efisien. Kalau tiap hari ke bank nabung Rp 200 ribu memakan waktu dan tenaga. Saya juga harus menjaga anak-anak di sekolah," terangnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SD Negeri Lodjiwetan, Suhatoro mengatakan, Samin telah bekerja sebagai penjaga sekolah sejak tahun 1998.
Dia diberikan fasilitas rumah penjaga sekolah, untuk ditempati.
"Kita akan membantu untuk menukarkan uang yang rusak ke bank. Nanti bank mana yang bisa menerima, kita akan tukarkan," tandasnya. (*)